Badung – OFON bekerjasama dengan Assosiasi IT Hotel Prof Bali, yang beranggotakan seluruh IT Hotel di Bali, menyelengarakan Ofon Workshop & technology update 2018 mengangkat Tema “Converging Tomorrow Today: The Voip Revolution” yang diadakan di Harris Hotel & Resicences, Sabtu (10/11).
CEO OFON, Pratama Habibie mengatakan OFON adalah produk layanan telepon tetap sesuai kode area wilayah geografis dari PT Batam Bintan Telekomunikasi. Kehadiran OFON tak lepas dari sejarah terbentuknya Kawasan industri di Batam dan Bintan.
“Saat itu, PT Batam Bintan Tolekomunikasi, bersama-sama instansi lainnya dari berbagai bidang membuka Kawasan Batam agar layak menjadi kawasan industri bertaraf internasional. Keberhasilan tersebut menjadi pondasi dasar berkembangnya layanan telepon Ofon, hingga saat ini dapat diselenggarakan di wilayah nasional di Indonesia Layanan OFON dengan berbasis IP, terus terkembang dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi dengan teknologi dan gaya hidup terkini,” ujarnya.
Pratama Habibie, menjelaskan Workshop ini dengan tujuan berbagi informasi terkait penerapan teknologi VoIP terhadap layanan telepon tetap di Indonesia dan dunia pada umumnya. Bagaimana beradaptasi menghadapi tantangan-tantangan teknologi VolP dan memanfaatkan keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan.
“Diantaranya penghematan biaya panggian telepon dimana tarif OFON sangat kompetitif dibandingkan operator lain dan free-of-charge panggilan telepon kepada sesama peneguna OFON secara otomatis. Penghematan biaya juga bisa didapatkan dari pergurangan biaya pemeliharaan jaringan, karena penyebaran layanan telepon menjadi satu dengan jaringan data,” jelasnya.
Ditambahkan keuntungan didapatkan dari kemudahan-kemudahan pengelolaan layanan telepon, flexibilitas pengaturan tambah-kurang kapasitas; kemudahan pengelolaan system telephony (PBX) Dan yang terpenting High-availability dan kualitas suara jernih.
“Selain itu warkshop ini juga membahas solusi-solusi yang dapat diterapkan oleh Hotel-hotel dan perusahaan-perusahaan yang menghadapi tuntutan perubahan teknologi telepon analog transisi ke telepon berbasis IP,” tutupnya.
