
DENPASAR, BERITA DEWATA – Aksi brutal seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat berinisial MM di sebuah klinik kawasan Pecatu, Nusa Dua, Minggu (13/4), berakhir dengan deportasi dan penangkalan oleh pihak Imigrasi. MM dipulangkan ke negaranya pada Senin malam (14/4), sebagai bentuk tindakan tegas Pemerintah Indonesia terhadap pelanggaran hukum oleh wisatawan asing.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa tindakan ini adalah peringatan keras (warning) bagi semua wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali. Ia menekankan bahwa siapapun yang menginjakkan kaki di Pulau Dewata wajib mematuhi hukum Indonesia serta menghormati adat, budaya, dan kearifan lokal Bali.
“Tak ada kompromi bagi wisatawan asing yang melanggar hukum dan bertindak semena-mena di Bali. Kami ingin menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia,” tegas Koster saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Imigrasi Denpasar, Senin (14/4).
Koster menyebut bahwa aturan sudah jelas melalui Surat Edaran Gubernur Bali No. 7 Tahun 2025 tentang Tatanan Baru Bagi Wisatawan Asing di Bali. Pemerintah Provinsi Bali bersama aparat hukum dan Imigrasi akan bersikap keras dan tegas terhadap setiap bentuk pelanggaran.
“Kalau di negara mereka mereka bisa tertib, masa di Bali malah bertindak seenaknya? Ini tidak bisa dibiarkan. Bali bukan tempat untuk ugal-ugalan,” tegas Gubernur dua periode ini.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Bali, Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Imigrasi Denpasar, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan jajaran Polda Bali.
Gubernur Koster mengapresiasi langkah cepat aparat keamanan dan imigrasi yang berhasil menangkap dan memproses pelanggaran WNA MM hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Bali siap menjaga integritasnya di mata dunia internasional.
“Ini bukan sekadar soal pelanggaran, ini soal harga diri bangsa. Bali bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga rumah bagi budaya luhur yang wajib dihormati siapa pun yang datang,” ujar Koster.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku pariwisata untuk berperan aktif menjaga martabat Bali, agar tetap menjadi destinasi yang aman, tertib, dan berbudaya tinggi di mata dunia.