BADUNG, BeritaDewata – Bandara Ngurah Rai tetap membuka posko pengamanan lalulintas lebaran sekalipun situasi bandara relatif sepi akibat penutupan mudik. Pembukaan posko dilakukan sebagai salah satu upaya memastikan kelancaran operasional di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali pada masa peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Melalui Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali membentuk posko terpadu pengendalian transpotasi udara.
Sebagaimana diketahui pada periode tanggal 6 – 17 Mei 2021 sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) melalui Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021, dilakukan pembatasan peniadaan mudik kepada masyarakat pada momen Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, hanya yang memiliki kepentingan dinas, pengobatan dan berduka dikecualikan dapat melakukan penerbangan.
“Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali mendukung kebijakan pemerintah pada masa peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dengan menyiapkan Posko Terpadu agar kelancaran pada pembatasan penerbangan tetap kondusif, utamanya pada proses verifikasi bagi calon penumpang yang dikecualikan,” kata Herry A.Y. Sikado, General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali di Denpasar, Kamis (6/5/2021).
Untuk personil yang disiagakan dalam posko terpadu ini dari internal sebanyak 1.677 personil secara bergantian melaksanakan tugas pengamanan. Kemudian Angkas Pura bersinergi dengan unsur keamanan eksternal seperti TNI Angkatan Udara dan Polsek Kawasan Bandara.
Hal ini untuk memaksimalkan tugas pokok posko terpadu yaitu memastikan pelayanan operasi penerbangan, pelayanan bandara, pelayanan pengguna jasa, pelayanan umum dan penyiapan serta pelaporan informasi data dapat berjalan dengan baik.
“Posko terpadu ini beroperasi selama 19 hari atau tanggal 6 – 24 Mei 2021 dengan mengikuti jam operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali pukul 07.00 – 20.00 WITA perharinya,” ujarnya.
Adapun maskapai di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali yang beroperasi pada penerbangan dimasa peniadaan mudik berdasarkan planning schedule flight, Garuda Indonesia, Air Asia dan Citilink dengan rute Jakarta, Makassar, Surabaya dan Kupang.
Terkait operasional masa pembatasan penerbangan, selain penerbangan kategori khusus dan kargo yang bisa dilayani, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali tetap disiagakan apabila terdapat penerbangan yang bersifat urgent seperti medical flight dan military flight.
“Perlu saya sampaikan meskipun terdapat pembatasan penerbangan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, kami komitmen tetap menjaga tingkat layanan yang diberikan kepengguna jasa, serta saya mengimbau kepada calon penumpang dengan kepentingan penerbangan dikecualikan agar memastikan dokumen sesuai dengan syarat sebab saat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali akan ada 4 tahap pemeriksaan yaitu Aviation Security, Satgas Covid-19, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Maskapai,” tambah Herry.