Warga Keluhkan Raskin dari Bulog Buleleng Bau Apek

Beras dari Bulog dibuka dari karung isi 15 kilo mengeluarkan bau tak sedap

BeritaDewata.com, Buleleng – Warga Desa Temukus Kecamatan Banjar, Buleleng mengeluhkan beras yang diterima dari kantor Bumdes desa Temukus kurang begitu layak untuk di komsumsi, pasalnya beras yang diterima tersebut mengeluarkan bau apek, berwarna kuning, dan berdebu. Hal tersebut diungkapkan oleh Jro Made Mangku Mantra di Buleleng, Senin 11 Juni 2017.

Dijelaskan, di Desa Temukus masyarakat penerima raskin mencapai dari 300 orang dan tersebar di empat banjar dinas, rata-rata beras yang mereka terima dari Bulog melalui Bumdes Desa Temukus banyak rusak dan tidak bisa dimasak warga lantaran beras tersebut ketika dibuka dari karung isi 15 kilo mengeluarkan bau tak sedap.

Pengeluaran raskin tersebut dinilai asal asalan oleh warga masyarakat Buleleng, seperti yang dialami warga dusun Banjar Tengah Desa Temukus “Saya ambil di kantor desa senin kemarin satu karung kecil isi 15 kg bayar 24 ribu. Berasnya sudah lima kali beras dicuci masih seperti itu, warnanya pun juga kuning, dimasak juga baunya masih apek. Dulu tak seperti ini, kalau dulu dapat lima kilo bayar lima ribu bagus berasnya tapi kadang harus dicampur kalau dimasak,” Ungkap keluarga jro Made Mangku Mantra.

Jro Mangku Made Mantra yang merupakan pemangku Pura Labuhan Aji, keluarga ini tidak menyangka kalau beras tersebut didalamnya rusak dan bau. Saat dibuka dari karung tersebut oleh sang cucu dan dimasak beras tersebut baru diketahui, hingga hal ini muncul kesosial media yang di unggah langsung olehnya yang bertuliskan;

“Beras Bulog (RASKiN) yang di terima Kakek Mangku I Made Mantra, Desa Temukus Banjar Tengah sangat tidak layak untuk di konsumsi baunya apek dan warna beras kekuningan kemana harus di adukan ini…???? Sepertinya beras ini sudah pernah di stok terlalu lama kasihan semua masyarakat Desa Pakraman Temukus”.

Saat Tim Beritadewata melakukan penelusuran ke Desa Temukus terkait beras yang diterima warga Banjar Tengah tersebut ditemukan hal yang sama, beras kekuningan, berdebu dan mengeluarkan bau apek saat dibuka dari karung isi 15 kg.

Perbekel Desa Temukus Made Karuna saat di konfirmasi dikediamnanya didusun Labuhan Aji, ia mengatakan bahwa pihak Bulog atau pun Ekbang Kabupaten Buleleng belum memberitahukan kalau beras tersebut ada yang rusak. Malah beberapa warga pun sudah ada yang mengembalikan raskin tersebut ke Kantor Desa Temukus dan menyatakan beras tersebut tak layak dikomsumsi.

“Kemarin Senin ada warga yang mengembalikan beras dua orang, kami dari pihak desa menerima dan mengganti beras itu dengan beras yang belum diambil warga. Kalau dari pihak Bulog atau Ekbang belum ada pemeberitahuan ke Desa tentang ada beras rusak,” ucap Made Karuna.

Ditempat terpisah Wayan Darmida, Kasubag Perekonomian Ekbang Kabupaten Buleleng saat dikonfirmasi terkait kerusakan Raskin yang diterima masyarakat Buleleng. Ia berdalih bahwa, adanya kerusakan beras dari Bulog, sudah disosialisasikan hal itu dimasing-masing kecamatan, namun pihak desa Dinas Temukus belum menerima pemberitahuan tersebut dari Ekbang Kabupaten Buleleng.

“Terkait dengan beras rusak yang diterima masyarakat, sudah kami sosialisasikan di tingkat kecamatan, setiap ada beras yang rusak silahkan diinfokan ke Ekbang atau Perum Bulog 1×24 jam akan diganti dan itu sudah ada kesepakatan. Besok akan saya kontak Bulognya agar segera mengganti beras itu. Dan kemarin juga ditempat lain sudah kami tindak lanjuti jika ada laporan tersebut. Ini pengalaman juga buat kami, bulan depan agar tidak sampai terjadi seperti ini lagi. Kita tidak mau masyarakan kecil makan beras yang tidak layak dikomsumsi,” tegas Wayan Darmida.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here