Sosialisasi JKN-KIS, BPJS Kesehatan Hadirkan Brand Ambasador di Kampus STIKOM Denpasar

Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai

Denpasar – Sejalan dengan visi mencapai Universal Health Coverage/kepesertaan semesta di tahun 2019, dan untuk optimalisasi rekrutmen peserta, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui program pendaftaran Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Kolektif dengan target rekrutmen adalah masahasiswa Perguruan Tinggi.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang berperan sebagai penggerak perubahan (agent of change), mereka adalah aset bangsa , dan mempunyai peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi program-program pemerintah , sehingga sangat diperlukan pemahaman informasi terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Oleh karena itu BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTT dan NTB mengadakan sosialisasi dalam bentuk kuliah terbuka kepada mahasiswa STMIK Denpasar yang disampaikan oleh Brand Ambassador Ade Rai.

Sebagaimana kita ketahui, Program JKN-KIS merupakan program pemerintah yang harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, Program ini memiliki prinsip gotong royong, maka keiikutsertaan setiap warga negara adalah wajib. Mahasiswa diharapkan dapat memberi contoh kepada masyarakat dalam hal partisipasi kepesertaan JKN-KIS. Mahasiswa adalah generasi muda yang rata-rata masih memiliki tubuh yang sehat.

Jika seluruh mahasiswa telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS maka mereka akan menjadi pahlawan bagi orang lain yang sakit atau golongan usia lanjut yang sebagian besar memiliki penyakit dan memerlukan pengobatan secara rutin. Karena prinsip dari gotong royong dalam Program JKN-KIS adalah iuran peserta yang sehat dipakai untuk membiayai peserta yang sakit.

Sebagai ilustrasi, untuk membiayai satu orang peserta JKN-KIS yang memerlukan operasi jantung diperlukan biaya kurang lebih Rp 150.000.000,-. Berarti harus didukung oleh 5.882 peserta sehat dengan iuran Rp 25.500,-. Untuk itu Universal Coverage harus segera tercapai. Program ini tidak mungkin berlanjut kalau yang terdaftar sebagai peserta hanya masyarakat yang sakit.

Dalam kegiatan ini, Ade Ray juga menghimbau kepada masyarakat terutama kepada mahasiswa sebagai generasi muda, untuk selalu menjaga kesehatan dan menjalankan pola hidup sehat agar dapat berperan sebagai pahlawan bagi sesama.

BPJS Kesehatan dan Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang Perluasan Kepesertaan Program JKN-KIS di Perguruan Tinggi, dimana MOU ini merupakan landasan bagi perguruan tinggi dan BPJS Kesehatan untuk melakukan kerjsasama dengan ruang lingkup optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi dalam pelaksanaan Program JKN-KIS di Perguruan Tinggi; Perluasan Kepesertaan Program JKN-KIS di Perguruan TInggi; dan Kerjasama lain yang disepakati oleh BPJS Kesehatan dan Perguruan Tinggi.

Dari data kepesertaan, untuk wilayah Bali, Nusa tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Per 14 Agustus 2017, tercatat 10.325.153 jiwa penduduk yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.Dengan adanya kegiatan sosialiasasi bersama Brand Ambassador di Kampus STMIK STIKOM Denpasar ini diharapkan BPJS Kesehatan dapat terus bersinergi dengan Perguruan Tinggi sebagai motor penggerak keberhasilan program JKN-KIS dalam upaya peningkatan kepesertaan dari segmen PBPU Kolektif mahasiswa dan diperoleh pemahaman akan pentingnya sikap gotong royong sebagai bentuk partisipasi dan dukungan nyata dalam program JKN-KIS mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here