Ratusan Pilot Maritim dari 21 Negara Bahas Pandu Kapal di Kuta

Kuta – Sebanyak 21 negara anggota dari Asia dan Pasifik bertemu di Kuta Bali dalam acara Asia Pasific Maritime Pilots Forum (APMPF) pertama, Senin (28/8). Kehadiran negara-negara peserta tersebut untuk membahas tentang pelayanan pandu kapal, peningkatan SDM pandu dan teknologi. Indonesia melalui Indonesia Maritime Pilot Association (INAMPA) ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan APMPF yang digelar di Kuta Bali.

Humas APMPF Agus Soeryanto menjelaskan, para peserta dari 21 negara Asia Pasifik tersebut bertemu di Bali untuk saling belajar, saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam memandu kapal agar masuk ke pelabuhan dengan aman dan selamat. “Seluruh negara bertemu untuk saling sharing, saling belajar, tentang pandu kapal. Ada negara yang sudah maju bisa berbagi ke negara yang belum menggunakan standar internasional dalam pandu kapal,” ujarnya.

Pertamuan hari ini merupakan hasil diskusi awal ke-23 International Maritime Pilot Asscotiaton (IMPA) beberapa waktu lalu. Semua negara sepakat bertemu di Indonesia dan Bali untuk berbicara banyak tentang pandu kapal. “Masing-masing negara sharing, kalau ada yang sudah maju. Intinya forum ini bertujuan agar kapal masuk dengan aman dan nyaman ke pelabuhan. Kapal itu ibarat turis, dia butuh guide atau pilot,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia sebagai poros maritim dunia harus terus mengupdate berbagai perkembangan yang ada karena potensi ekonomi maritim Indonesia 1,33 triliun dolar pertahun. Antara lain dari sub sektor jasa maritim, wisata bahari, transportasi laut. Kondisi kebijakan kemaritiman kita harus berstandar internasional.

Untuk mensupport kebijakan maritim itu makan para pandu Indonesia, SDM dan teknologinya terus ditingkatkan kualitasnya. Hal ini dilaksanakan dengan masing-masing pelayanan para pandu di pelabuhan, agar pergerakan kapal semakin baik, lancar dan aman, distribusi barang secara baik dan lancar.

“Nanti kita belajar bagaimana mengembangkan SDM Pandu. Dunia maritim itu selalu berkembang, akan disharing, saling belajar. Ketika pandu melayani kapal generasi baru tidak kesulitan,” ujarnya.

Beberapa pelabuhan di Indonesia bahkan sudah menerakan secara teknologi dalam sistem pandu kapal. Teknologi pandu dari INAMPA yang terbaru adalah Vision Traffic System (VTS) sama seperti Air Traffic Control di penerbangan. Indonesia sudah diberlakukan VTS di Jakarta, Surabaya, Belawan, Batam. Penggunakan VTS ini bertujuan agar pelayanan pandu kapal dapat dilakukan dengan aman dan selamat, dalam melakukan navigasi kapal.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here