Jembatan Penghubung SDN 5 Ringdikit Sudah Beroperasi

Siswa/siswi SDN 5 Ringdikit Kecamatan Seririt saat melalui Jembatan baru

BeritaDewata.com, Buleleng – Jembatan penghubung yang sering dilalui siswa/siswi SDN 5 Ringdikit Kecamatan Seririt mulai beroperasi. Sebelumnya  diketahui arus sungai Tukad Saba yang begitu deras tak menyurutkan niat para siswa bersekolah, walau sering terkendala dengan penyebrangan terkadang mereka berbasah-basahan dan terkadang jika arus sungai sangat besar mereka harus memutar arah dan itupun para orang tua mereka harus mengantar anaknya  dengan jarak lima kilometer melewati kota Seriirt.

SD No 5 Ringdikt memiliki jumlah siswa 80 orang, dari delapan puluh itu 40 diantaranya warga dusun Bukit Sakti desa Lokapaksa. Untuk bisa pergi ke sekolah dengan cepat dan tepat waktu, para siswa-siswi SD No 5  ini, terpaksa harus melalui derasnya sungai Tukad Saba, sebab jika  siswa melewati jalur lain, akan menghabiskan waktu yang cukup lama, dengan perjalanan kurang lebih lima kilometer.

Sedangkan bila menyeberangi sungai, maka jarak yang ditempuh akan lebih singkat, yakni hanya kurang satu kilometer. Beberapa diantaranya harus melepas sepatu karena berjalan menyusuri pematang sawah dan harus menyebrang di derasnya arus Sungai Tukad Saba. Tukad Saba yang merupakan perbatasan  antara Desa Lokapaksa dengan Desa Ringdikit.

Namun kini, siswa/siswi boleh bergembira ria atas dibangunya  Jembatan gantung  oleh  Pemerintah Provensi Bali  yang didanai dari Dinas Pekerjaan Umum (PU)  Provensi Bali. Jembatan dibangun dengan anggaran mecapai Rp 150 juta. Jembatan gantung Tukad Saba dibangun  dengan struktur yang lebih kuat, dengan  menggunakan dari bahan  baku berupa beton, tiang pancang, Kawat baja, serta kayu yang tahan akan  air. Pembangunan Jembatan gantung tersebut  mulai digarap sejak awal Maret 2017, dan  kini  telah finishing.

Baca berita sebelumnya; https://beritadewata.com/tukad-saba-seririt-akan-segera-memiliki-jembatan-gantung/

Saat tim BeritaDewata menyambangi  Jembatan tersebut pada Senin 5/6/2017 pukul 09:00 Wita,  terlihat puluhan  siswa-siswi sambil  bersorak sorak dan bernyanyi ria ketika pulang sekolah  melewati jembatan tersebut. Seorang siswa perempuan kelas III SD No 5 Ringdikit Kadek  Sujani warga asal Desa Ularan  anak dari Made Suardika menuturkan kegembiraan itu saat melewati jembatan bersama temen-temenya,

“Sekarang jembatan lebih bagus dan sangat seru, walaupun sedikit bergoyang tapi  tidak takut beda dengan dulu dibawah jalan dan kadang basah juga bajunya. Dulu Kadang bapak juga mengantar untuk  menyebrangkan dan ditunggui, tapi sekarang sudah tak diantar lagi ” tutur Kadek Sujani.

Ditempat terpisah Kepala Sekolah Dasar Negeri 5 Ringdikit Nyoman Ariadi saat dikonfirmasi terkait sudah beroperasinya Jembatan gantung itu menuturkan, dirinya sebagai pihak sekolah  sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang  telah mengupayakan pembangunan jembatan itu hingga tuntas.

“Kami dari pihak sekolah berterima kasih  kepada pemerintah sudah membantu  membuatkan jembatan untuk siswa- siswi  kami  yang dari seberang agar bisa bersekolah, dulu mereka kalau mau kesekolah kadang basah sampai disekolah dan itu harus memutar arah lagi dan mereka trelambat sampai. Kami juga  berharap juga kepada masyarakat yang ada di seberang dusun Bukit Sakti agar ikut juga menjaga dan merawat jembatan itu kasihan kalau itu rusak anak-anak yang akan kebingungan mau lewat dimana lagi,” ucap Nyoman Ariadi ditemui di Buleleng, Senin 5 Juni 2017.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here