Harga Bawang Naik, Staf Kemendag Operasi Pasar di Bali

Staf Ahli Kementerian Perdagangan Lasminingsih

DENPASAR, Berita Dewata – Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Jasa Kemendag Lasminingsih melakukan Sidak di 3 Pasar di Bali. Pasar yang disidak antara lain Pasar Nyanggelan Panjer, Pasar Badung, dan Pasar Agung Desa Peninjoan Denpasar.

Sidak dilakukan untuk mengetahui dan berkoordinasi stabilitas harga dan ketersediaan atau stok bahan pokok menjelang hari raya keagamaan nasional. Selain meninjau pasar, Lasminingsih juga memimpin Rakorda dengan sejumlah stakeholder terkait seperti distributor, Disperindag, Asosiasi Petani dan sebagainya. Lasmingsih juga melakukan peninjauan di Gudang Bulog yang ada di Gianyar Bali.

Staf Ahli Kementerian Perdagangan Lasminingsih melakukan Sidak di 3 Pasar di Bali

Saat dikonfirmasi, Lasminingsih menjelaskan jika pemerintah akan menjamin stabilitas harga termasuk menjelang hari besar keagamaan. Ia mengakui jika saat ini harga bawang putih dan bawang merah naik hingga Rp 40 ribu perkilogram.

Bahkan di Bali sempat naik hingga Rp 45 ribu perkilogram. Kenaikan tersebut disebabkan musim panen petani bawang di Indonesia yang rata-rata sampai dengan akhir April 2019 ini. Petani seperti di Brebes, Demak, Nganjuk dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

“Kenaikan harga karena kekurangan stok, sebab petani kita baru mulai akan panen pada akhir April ini. Setelah itu kita pastikan akan stabil lagi. Kenaikan sampai Rp 40 ribu. Namun stok masih ada, tidak sampai habis. Pemerintah tidak diam saja, tetapi membantu memecahkan masalah ini. Bawang akan segera panen,” ujarnya. Bila suplainya cukup maka akan harga akan segera stabil.

Dalam rangka tersebut, Pemerintah meminta kepada 7 importir untuk mengosongkan stok mereka dan segera dilempar ke pasar. Mereka segera mengosongkan gudangnya dan segera dilempar ke pasar. Sejak tanggal 18 April lalu, 7 importir itu sudah melakukan operasi pasar. “Jadi yang melakukan operasi pasar itu bukan Bulog atau pemerintah melainkan para importir itu,” ujarnya.

Mereka akan melakukan operasi pasar di 11 provinsi di Indonesia untuk menstabilkan harga. Bulog hanya membantu di beberapa titik yang tidak tercover oleh para importir. Operasi itu sudah diakukan di Jakarta, Bandung, Palangkaraya dan beberapa kota lainnya.

“Saya belum tahu apakah Bali juga menjadi target para importir untuk melakukan operasi pasar. Nanti saya cek. Kalau memang diperlukan nanti akan dikoordinasikan lagi,” ujarnya.

Total bawang yang akan masuk pasar melalui operasi pasar adalah 405 ribu ton. Jumlah ini sangat mencukupi karena para pedagang masih ada stok, dan para distributor juga masih ada stok. Pemerintah berharap dengan tercovernya semua provinsi melalui operasi pasar para importir di 30 kota dari 11 provinsi maka harga bisa turun mencapai Rp 20 ribu. Kalaupun naik tidak boleh melebih 10 persen karena bisa dipahami dengan harga-harga dan biaya-biaya lainnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, bawang merah dan bawang putih hanya naik mencapai Rp 30 ribu. Ini harga yang sangat toleransi menjelang hari raya. Pemerintah akan menjamin harga stabil sampai hari raya. “Pemerintah bukan hanya menjamin, tetapi sangat berharap agar harga terus stabil. Sebab itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjamin stabilitas harga,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here