Denpasar, BeritaDewata.com – Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (BTP) akhirnya memamerkan KTA PDIP dan jaket partai berwarna merah. Menurut Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama, dirinya bersama kader lainnya bertanya kepada Ahok apakah betul sudah menjadi anggota PDIP atau belum.
“Tadi kami bertanya kepada Ahok. Apakah benar sudah menjadi anggota PDIP atau belum. Untuk membuktikan hal itu, Ahok mengeluarkan KTA lalu ditunjukkan kepada anggota PDIP Bali yang hadir,” ujar Ketua DPRD Bali itu.
Ia mengaku Ahok sudah menjadi anggota sejak 26 Januari lalu. Sementara untuk jaket PDIP memang dibawa dari Jakarta. Namun setelah di Bali, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengenakan jaket kepada Ahok lalu disambut tepuk tangan dar para kader yang hadir. Setelah itu Ahok keluar ruangan dengan mengenakan jaket merah mengikuti pertemuan dengan para kader Bali.
Menurut Adi, dalam pertemuan sekitar 1 jam tersebut, Ahok membagikan buku yang dituliskan selama menjalani proses hukuman di Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta. Bukun berjudul “Kebijakan Ahok” itu diberikan secara simbolis kepada beberapa kader saja.
“Buku itu berisikan pengalaman selama 600 hari yang Ahok katakan sebagai masa semedi. Ahok mengakui jika itulah jalan hidup yang harus dilewati. Ia katakan kalau ia memang harus penjara dengan cara itu. Sebab bila tidak, ia akan penjara karena kasus lain. Mungkin saja karena bunuh orang. Sekarang Ahok merasakan hidup baru. Sekarang ia menjadi Ahok yang kapok,” ujarnya.
Sebagai sesama kader PDIP, Ahok akan diajak bersinergi, bertukar pikiran dan bekerja untuk negara. “Ahok memilih partai yang ideologis, searah dengan pemikiran dia. Di PDIP Ahok tidak mau menjadi pengurus, Ahok tidak mau menjadi pejabat, hanya sebagai anggota biasa,” ujarnya.
Ahok hanya menawarkan bagaimana caranya memelihara konstituen. Sebab, biasanya setelah sukses menjadi pejabat, konstituen dilupakan. Untuk sementara Ahok tidak mau menjabat apa pun, baik di partai maupun di pemerintahan. Dia ingin menata hidupnya kembali, menjadi BTP yang baru.
