DENPASAR – I Wayan Jelantik yang akrab disapa Jelantik mengatakan kalau sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bisa dikatakan bagus sepanjang didukung dengan jumlah sekolah yang cukup dan merata di tiap-tiap wilayah kecamatan.
“Selain itu, harus ada sosialisasi yang akurat, sehingga bisa nyambung sampai masyarakat paling bawah,” ujarnya, Jumat (8/2).
Menurut calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Denpasar Timur dari Partai PDIP nomor 8, bila sistem zonasi itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sekolah negeri yang memadai, maka akan terjadi overload atau kelebihan daya tampung.
“Kemungiinan besar banyak siswa tidak akan bisa tertampung di sekolah negeri nantinya,” terang Jelantik.
Lanju Jelantik, alangkah eloknya kalau sistem zonasi ini juga bisa dilakukan pada sekolah swasta. Dengan sistem zonasi ini jangan sampai masyarakat nantinya jadi beban, sebab banyak keinginan anaknya tidak bisa tercapai untuk bisa bersekolah di negeri.
“Pada sistem zonasi ada yang diuntungkan dan tidak. Conrohnya di kecamatan yang banyak terdapat sekolah negeri bisa tertampung para siswanya, namun sebaliknya sekolah negeri yang terbatas bagaimana bisa menampung,” ucapnya.
Dijelaskan, terkait sistem zonasi yang diterapkan sekarang ini, pemerintah perlu menambah sekolah negeri terutamanya di wilayah Denpasar Timur. Dimana saat ini baru ada hanya SMPN 8 Denpasar dan SMAN 3 Denpasar.
Jika hanya ada dua sekolah negeri di wilayah Denpasar Timur akan sulit bisa menerapkan sistem zonasi dengan baik. Karena tidak didukung oleh jumlah sekolah negeri, khususnya SMPN dan SMAN. “Ini yang mesti segera dicarikan solusi oleh pemeritah melalui Dinas Pendidikan,” tegasnya.
Jelantik menambahkan, ketika nanti duduk di dewan akan bisa membantu mencarikan solusi terkait masalah-masalah yang dihadapi saat ini. Jika perlu nantinya di wilayah Denpasar Timur bisa ditambah sekolah negeri baik di SMPN maupun SMAN. BD
Jelantik bukan caleg dprd bali melainkan denpasar, salah tulis tu