
Jakarta – Bertepatan dengan perayaan 17 tahun kehadirannya, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.
Selain berfokus pada penguatan di 3 dimensi utama SDG, yakni Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, dan Pembangunan Lingkungan Hidup, Coca-Cola Foundation Indonesia secara khusus menekankan komitmennya untuk mendorong pencapaian pilar ke-17 dari SDG, yakni ‘Partnership for The Goals’ yang mengusung pendekatan kemitraan strategis Pemerintah – Perusahaan – Masyarakat sebagai tema utamanya.
Titie Sadarini, Chief Executive of Coca-Cola Foundation Indonesia mengatakan Tepat pada tanggal 8 Agustus 2000, CCFI dilahirkan sebagai sebuah perwujudan bersama dari kesatuan sistem Coca-Cola di Indonesia, Coca-Cola Indonesia dan Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai mitra pembotolannya, untuk membentuk yayasan non-profit, yang didesain guna mendukung serta memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang berkelanjutan.
” Pada perayaan kali ini, kami bersama-sama menegaskan komitmen untuk terus menghadirkan program-program berkelanjutan yang selaras dengan apa yang menjadi upaya Pemerintah untuk mencapai target SDG di Indonesia.” katanya melalui rilis yang diterima redaksi, Jumat 25 Agustus 2017.
Selama lebih dari satu dekade ini berbagai program telah dijalankan dalam tiga demensi utama, peningkatan kesejahteraan individu (wellbeing), pemberdayaan masyarakat dan perempuan (community empowerment), serta perlindungan alam, khususnya terkait dengan sumber daya air (environment & water stewardship).
“Kami melihat, setidaknya 10 dari 17 pilar SDG yang ada telah tercakup dalam berbagai program kami, dari mulai Program Indonesia SeGar & Coke Kicks terfokus pada upaya menciptakan generasi Indonesia yang lebih aktif dan sehat, Program PERPUSERU, Coke Forest, dan 5by20 yang terfokus pada pemberdayaan dan penciptaan kesempatan kerja baru, hingga program-program yang terfokus pada penyelamatan sumber air dan pelestarian lingkungan seperti halnya Program ‘Lumbung Air’ dan Bali Beach Clean Up” ujarnya.
Komitmen nyata untuk Masyarakat, Ekonomi, dan Lingkungan
Pada dimensi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan individu (wellbeing), Program Indonesia SeGar (Sehat & Bugar), sejak 2013 Coca-Cola telah melengkapi 22 taman kota di Jakarta, Bandung dan Bogor, dengan fasilitas olahraga luar ruang (outdoor gym) untuk warga, disamping melakukan serangkaian pelatihan dan penyuluhan tentang pentingnya hidup aktif ke lebih dari 50 SMP/SMA serta pelatihan Exercise is Medicine ke para tenaga kesehatan dan dokter.
Program Coke Kicks telah memberikan inspirasi serta pelatihan sepak bola profesional pada hampir 15.000 remaja di lebih dari 640 desa berdekatan dengan kawasan di mana pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia beroperasi. Pada dimensi pembangunan pemberdayaan masyarakat (community empowerment), Program PERPUSERU, sebuah kolaborasi antara CCFI dan Bill Melinda Gates Foundation, telah menstransformasi hingga akhir tahun 2016, 568 perpustakaan di 102 kabupaten dan 233 desa di seluruh Indonesia menjadi Community Learning Center berbasis IT.
Melalui program ini, diharapkan pada akhir tahun 2018 nanti, 10 juta penduduk Indonesia bisa mendapatkan manfaat dan memiliki ketrampilan baru menuju kemandirian ekonomi. Khusus untuk pemberdayaan kaum perempuan Indonesia, Coca-Cola juga mengimplementasikan bagian dari Global Program 5by20, yang menargetkan pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan kemampuan dari 5 juta pengusaha perempuan pada tahun 2020.
Selain memiliki dimensi pelestarian lingkungan, Program Coca-Cola Forest yang diinisiasikan Coca-Cola Amatil Indonesia sejak 2014 telah menanam lebih dari 6.800 pohon dan menyumbangkan lebih dari 300.000 pohon pada masyarakat. Sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat, hasil pemanfaatkan kayu dari pohon-pohon tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastuktur 18 sekolah di Lampung dan Semarang.
Secara rutin, tim dari Coca-Cola Amatil Indonesia juga membuka fasilitas pembibitan Coke Forest yang berada di lingkungan pabriknya sebagai community learning center untuk pelatihan dan penyuluhan seputar pelestarian lingkungan. Setidaknya lebih dari 850 siswa dan masyarakat sekitar telah memanfaatkan program pelatihan ini.
Pada dimensi perlindungan alam, secara konsisten Coca-Cola menjalankan komitmen Water Neutral-nya untuk mengembalikan jumlah air yang terpakai dalam proses produksi kembali ke alam dan masyarakat. Melalui Program Sumur Resapan ‘Lumbung Air’, lebih dari 1 milyar liter air telah dikembalikan ke bumi melalui intervensi lebih dari 4,000 sumur resapan di berbagai daerah tangkapan air di Indonesia.
Pada tahun 2015, Coca-Cola di Indonesia telah mencapai 164% water neutral, artinya mengembalikan air lebih banyak dari yang diambil. Program Bali Beach Clean Up telah diimplementasikan secara konsisten oleh Coca-Cola Amatil Indonesia lebih dari 10 tahun dan setidaknya telah berhasil mengumpulkan hampir 35 juta kilogram sampah dari 9,7 kilometer pesisir pantai di Bali. Dalam perjalanannya, kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat lokal dalam program ini terus ditingkatkan.
Saat ini program Bali Beach Clean Up melibatkan 78 clean up crew dari komunitas setempat dan mendukung penyediaan infrastuktur berupa 4 unit traktor pembersih pantai, 3 truk pengangutnya, 2 baber surf rake, serta 150 unit tempat sampah/tahun. Terkait dengan pelestarian biota laut, program Bali Beach Clean Up juga mendirikan dan mendukung operasional penangkaran penyu laut Kuta Beach Sea Turtle Conservation yang sejak tahun 2010 telah berpartisipasi mengembalikan lebih dari 150 ribu ekor tukik (bayi penyu) ke laut bebas.
Pencapaian SDG di era “Kerja Bersama”
Presiden Jokowi melalui pemerintahannya menggaungkan sebuah tema yang sangat kuat dalam perayaan HUT RI ke-72, yakni ”KERJA BERSAMA”. Tema besar ini juga menjadi salah satu pilar penentu dalam pembangunan nasional, yang juga tercermin dalam salah satu pilar SDG, yakni Partnership for the Goals.
Timotheus Lesmana, Ketua Filantropi & Business Indonesia untuk SDG mengungkapkan: “Kami mengapresiasi kerja semua pihak dalam pembangun Indonesia secara berkelanjutan. Memang setiap pilar SGD memiliki bobot yang sama dan saling terkait, namun demikian perlu terus diingat bahwa pilar ke-17 “Partnership for the Goals” menjadi sangat penting untuk memastikan pencapaian yang efektif.
Tidak saja sebagai bagian dari kesepakatan dunia, tapi bagi Pemerintah, pencapaian SDG juga dapat mendukung perwujudan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo, khususnya pada pencapaikan tiga isu penting di Indonesia yaitu Kemiskinan, Ketimpangan Ekonomi, dan Pengangguran. Untuk itu diperlukan pendekatan ‘kerja bersama’ antara semua aktor pembanguan nasional, baik Pemerintah dan parlemen, akedemisi dan expert, Filantropi dan Bisnis, civil society organization dan media untuk bersama-sama menciptakan sinergi dengan melandaskan diri pada kekuatan dan peran masing-masing.
Sebagai sebuah kesatuan sistem, Coca-Cola Foundation Indonesia, Coca-Cola Indonesia dan Coca-Cola Amatil Indonesia berbagi visi yang sama. ”Dalam momentum HUT RI “Kerja Bersama”, kami memandang pelaksanaan pilar SDG ke-17 “Partnership for the Goals” menjadi semakin penting. Kami senantiasa memasukan unsur kemitraan strategis dalam setiap program kami untuk memastikan keberlanjutannya. Kini pekerjaan rumah kita untuk mendukung pencapaian SDG di Indonesia semakin besar. Karenanya, bertepatan dengan HUT Coca-Cola Foundation Indonesia ke-17 ini, kami ingin memperkuat komitmen kami bersama sekaligus mengajak lebih banyak pihak untuk bersama-sama membawa cahaya perubahan Indonesia yang lebih baik.” Tegas Titie Sadarini.
Dengan kehadiran Coca-Cola Foundation Indonesia, Coca-Cola Indonesia telah hadir lebih dari 90 tahun di Indonesia, bersama dengan mitranya, Coca-Cola Amatil Indonesia yang juga telah hadir lebih dari 25 tahun di Indonesia. Bersama-sama sebagai kesatuan sistem Coca-Cola di Indonesia membawa komitmen tertinggi untuk terus berperan dalam pembangunan nasional dan menjadi bagian dari pencapaian fokus pencapaian SDG di Indonesia: Membangun Ekonomi – Membangun Masyarakat – Membangun Lingkungan Hidup.