Polda Bali Berikan Sertifikat Penghargaan ke ITB STIKOM Bali dalam Proses Penerimaan Anggota Polri

ki-ka : Ipda I Made Agus Rai Perbawa, SH, Paur Diapers Bagdalpers Biro SDM Polda Bali (kiri) dan dua rekannya foto bersama Dosen ITB STIKOM Bali I Wayan Ardiyasa, S.Kom., MMSI usai menerima penghargaan sebagai auditor TI dalam proses penerimaan anggota Polri. (ist)

DENPASAR, BeritaDewata – Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Bali memberikan apresiasi kepada Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali sebagai auditor Teknologi Informasi (TI) selama proses penerimaan anggota Polri sejak tahun 2017. Sertifikat penghargaan itu diserahkan Polda Bali pada Selasa (23/02) lalu.

“Saya senang dapat membantu institusi Polri khususnya Polda Bali sehingga penerimaan anggota Polri menjadi lebih sesuai dengan slogan BETAH atau Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis,” kata Wayan Ardiyasa, dosen ITB STIKOM Bali yang selama ini ditugaskan untuk mengaudit perangkat TI Polda Bali saat ditemui, Kamis (25/2/2021).

I Wayan Ardiyasa. S. Kim. MMSI, dosen ITB STIKOM Bali yang selama ini ditugaskan untuk mengaudit perangkat TI Polda Bali.

Ardiyasa menuturkan, pemanfaatan TI sebagai pendukung sasaran organisasi harus diimbangi dengan keefektifan dan pengelolaannya. Karenanya audit TI haruslah dilakukan untuk menjaga keamanan informasi sebagai aset organisasi, untuk mempertahankan informasi yang disimpan dan diolah guna meningkatkan keefektifan penggunaan TI serta mendukung pengelolaan organisasi.

“Audit TI merupakan bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian organisasi yang efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien,” kata dia.

Alumnus Magister Manajemen Sistem Informasi di Binus University Jakarta ini menjelaskan, terkait dengan proses penerimaan anggota Polri yang dilakukan oleh Polda Bali, audit TI adalah mengumpulkan berbagai bukti yang sudah memadai melalui teknik survei, observasi, dan review dokumentasi. Bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor berupa bukti elektronik atau jejak digital.

Biasanya, lanjut dia, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan komputer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisis data dan memastikan sistem yang digunakan pada proses seleksi penerimaan anggota Polri terhindar dari Malware, yaitu software yang dibuat dengan tujuan merusak sistem komputer, jaringan, atau server tanpa diketahui.

“Di era TI ini, bukan hanya kehidupan manusia sebagai individu, tetapi organisasi modern pun wajib memanfaatkan TI untuk bekerja secara efektif dan efisien. Berbagai proses komunikasi bisnis, pengolahan informasi, pengambilan keputusan-keputusan penting selalu didukung TI yang cukup,” terangnya.

Auditing TI muncul seiring dengan pesatnya kemajuan TI dimana peranan komputer dalam proses auditing sangatlah penting. Mulai dari input data, proses, dan output telah banyak menggunakan komputer atau sudah tidak manual lagi. Audit TI ini dapat dijalankan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan evaluasi.

“Pada mulanya istilah ini dikenal dengan data audit, dan sekarang audit TI secara umum merupakan proses dan evaluasi dari semua kegiatan informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan telah bekerja dengan efektif dan integratif dalam mencapai target organisasinya,” tuturnya.

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here