Perdana, Pelukis Made Dolar Astawa Gelar Pameran Tunggal di Santrian Art Gallery

Made Astawa yang lebih akrab dipanggil Made Dolar menggelar pameran tunggal untuk yang pertama kalinya di Bali

DENPASAR, BERITA DEWATA – Made Astawa yang akrab dipanggil Made Dolar menggelar pameran tunggal untuk yang pertama kalinya di Bali. Pameran tunggal ini di buka dari tanggal 20 Sepetember hingga 31 Oktober 2024 di Santrian Art Gallery Denpasar dengan tema Layer Dimensions.

Made Astawa terkenal sebagai sosok yang unik ia terlahir dari keluarga sangging, sehingga darah seni mengalir dalam dirinya. Sejak kecil sudah menyenangi aktivitas seni melalui seka di desanya, terlibat Mengenyam pendidikan seni dari Sekolah Menengah Seni Rupa perjalanannya begitu panjang dalam laku kesenian.

“Ini pameran tunggal saya yang pertama di Bali dan di bulan ini saya juga mengikuti pameran tunggal di Jakarta berakhir sampai 1 Oktober dan disini mulai hari ini berakhir 31 oktober, tema Layer Dimensions itu yang di maksud garis yang berlapis atau gerakan yang berlaips-lapis seperti art nya, seperti halnya orang-orang di Bali yang selalu menginspirasi saya dalam konteks saya berkarya,” ujar Made Dolar ditemui di Denpasar, Jum’at 20 Sepetember 2024.

Diketahui Made Dolar pernah menjadi tenaga pengamanan (waker) pada sebuah restoran di Sanur, pernah mengelola galeri, sekaligus menjadi semacam manajer untuk kawan-kawan seniman, hingga diangkat menjadi manajer Santrian Art Gallery.

Pergaulan yang begitu beragam dari dunia preman, hingga menjadi pemuka adat di desanya, trah keturunan dari keluarga sangging kemudian memanggil membuka jalan baginya untuk menemukan formulasi artistik yang digali dari spirit ngayah mendalami upacara yadnya.

Pengabdian di desa dijalaninya selama bertahun-tahun sembari tetap aktif berkarya dan khususnya melukis, Dolar menjalani proses ulang-alik antara kehidupan tradisi dan kehidupan modern menjadi warga urban. Proses ini menarik, menjadikannya memiliki ruang untuk larut dan tetap berjarak dengan mengakumulasi proses tersebut untuk dituangkan menjadi karya seni lukis.

Dalam periode waktu kreativitasnya tercurah melihat kontraksi kehidupan modern dalam balutan pariwisata, dengan berbagai ekses-ekses positif dan sekaligus destruktif pada tatanan sosial dan kebudayaan Bali. Nilai paradoksal antara kemajuan di satu pihak dan kemunduran di lain pihak, yang mengakibat berbagai perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat Bali yang tetap berusaha mempertahankan kebudayaan dan keberlangsungan tradisi.

Kegelisahan tersebut kerap hadir secara banal dalam karya-karyanya pada periode sebelumnnya. Made Dolar menyatakan periode itu merupakan representasi dari berbagai pengalaman langsung bergumul dengan berbagai entitas dalam riuh dan gemerlapnya kehidupan pariwisata.

Kekhusyukan menjalani prosesi ritual dalam melaksanakan upacara yadnya, membawanya pada kesadaran kreatif pada penemuan formulasi artistik yang digali dari prosesi penyusunan upakara yadnya.

“Proses berkarya yang dilakukan mengadopsi prosesi dalam melaksanakan upacara yadnya, selalu dimulai dengan mengelar alas, menata berbagai uparengga dengan berbagai bahan dan bentuk dari geometris hingga tak beraturan, semuanya memakai bahan alami yang diolah dengan artistik, disusun dari bawah ke atas umumnya memakai konsep ruang mandala (Dewata Nawa Sangga),” Jelas Made Dolar.

Prosesi itulah yang diintrepretasi Made Dolar untuk menjadi metode artistik dalam proses berkarya, menjadi inspirasi dalam pengembangan karya-karyanya yang mengabstraksi prosesi dalam upacara yadnya. Kehadiran belasan karya-karyanya yang terbaru di dalam pameran tunggal kali ini, menghadirkan lapisan-lapisan ingatan, perenungan, imajinasi, intepretasi dalam dimensi ruang dan waktu yang saling berkelindan dan hadir menyeruak dalam balutan estetika abstraksi nan ekspresif.

“Karya-karya yang kami kerjakan di sela sela aktivitas sebagai pelaku tata kelola pameran sekaligus kesibukanya di ruang sosial kemasyarakatan di lingkungan adat, kami memamerkan sebanyak 17 lukisan dimulai 20 Sepetember hingga akhir Oktober.” Tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here