Pemerintah Minta Industri Pariwisata Promosi Produk Baru Melalui BBTF ke-8

BADUNG, BERITADEWATA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta dan berharap agar para pelaku industri pariwisata untuk bersama-sama melakukan promosi produk baru pariwisata melalui Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) yang ke-8 yang digelar di Nusa Dua Bali, Kamis (16/6/2022) sampai dengan Jumat (17/6/2022).

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (events) Kemenparekraf Rizki Handayandi.

Menurutnya, BBTF sangat efektif dalam promosi pariwisata Indonesia dan terutama Bali sebagai jantung pariwisata Indonesia. Sebab dalam ajang BBTF ini, banyak sekali buyer berkelas dunia yang ikut baik secara online maupun offline.

“Segera promosikan narasi baru tentang Bali dan Indonnesia. Promosikan soal event di luar MICE yang sudah ada,” ujarnya.

Ia menilai, narasi baru tentang Bali Indonesia sangat penting karena potensi tersebut belum tergarap dengan resmi. Narasi baru itu merupakan diversifikasi produk pariwisata. Ada banyak potensi yang belum digarap.

“Memang benar bahwa trend group global experience tourism unickness investment itu sangat dibutuhkan saat ini. Saya paling senang adalah narasi-narasi baru. Narasi ini penting sekali untuk menciptakan perseption, menciptakan desain baru pariwisata,” ujarnya.

Selain itu, soal promosi event di luar MICE. Di Bali dan Indonesia ada banyak event yang mendunia. Ada banyak event olah raga atau sport wellness, culture, dan sebagainya. Potensi ini juga belum optimal.

“Jangan hanya promosikan soal destinasi. Saatnya kita gandengkan promosi destinasi dengan event. Ini adalah PR besar buat semua pihak, pemerintah dan swasta untuk mengerjakannya,” ujarnya.

Saat ini Indonesia memili 193 perwakilan di berbagai negara di dunia. Bila hal ini dikerjakan dengan cepat dan serentak maka dampak akan sangat luar biasa bagi pertumbuhan pariwisata Indonesia.

Ketua BBTF yang juga sekaligus Ketua DPD ASITA Bali I Putu Winastra

Ketua BBTF I Putu Winastra mengatakan, event BBTF kali ini mendatangkan buyer yang baru seperti dari Nigeria. Peserta dari Nigeria memasukan 13 tour operator (TO). Ini adalah potensi yang sangat besar.

Sebab Nigeria sangat berminat untuk datang ke Bali. Seluruh pemangku pariwisata di Bali dan juga nasional perlu bersama-sama untuk mewujudkan pariwisata Bali dan Indonesia yang berkualitas.

“Kita tahu bahwa tema BBTF 2022 yakni “Balancing in Harmony” yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pariwisata pasca pandemi. Ini merupakan sebuah konsep inspirasi bagi para pemangku kepentingan untuk aktif melakukan promosi tentang kesehatan dan keseimbangan spiritual, produk dan kualitas wisata yang berkelanjutan,” ujarnua.

BBTF kali ini menghadirkan 273 buyers dari 31 negara terdiri dari 25 negara mengikuti secara offline dan 18 negara secara online, dan 181 sellers dari 13 provinsi, media lokal dan nasional, serta peserta pameran sebagai partisipan acara.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here