Lagi, ITB STIKOM Bali Kirim Mahasiswa untuk Kuliah Kerja di Jepang

ITB STIKOM Bali Kirim Mahasiswa untuk Kuliah Kerja di Jepang

DENPASAR, BERITA DEWATA – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali kembali mengirim mahasiswa untuk mengikuti program kuliah kerja di Jepang. Kali ini, dua mahasiswa yakni I Gede Ananda Putra Pratama dan M. Jhosi Muba dilepas langsung oleh Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, di Kampus Renon, Denpasar, Kamis (18/9/2025).

Keduanya dijadwalkan berangkat ke Osaka, Jepang, pada Selasa (23/9/2025) dengan menggunakan visa kerja atau tokutei ginou berjangka waktu lima tahun. Mereka akan bekerja di Rumah Sakit Kepolisian Kota Osaka melalui fasilitasi PT Tsubasa Internasional Academy.

Dadang Hermawan mengatakan, program kuliah kerja ke Jepang ini sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang mendorong peluang kerja luar negeri bagi generasi muda, termasuk mahasiswa.

ITB STIKOM Bali Kirim Mahasiswa untuk Kuliah Kerja di Jepang

Menurutnya, ada empat manfaat yang bisa diperoleh mahasiswa melalui program ini. Pertama, tetap memperoleh gelar sarjana dari ITB STIKOM Bali. Kedua, mendapatkan pengalaman kerja internasional. Ketiga, meningkatkan kemampuan bahasa Jepang yang dapat membuka peluang melanjutkan studi S2 di Jepang. Keempat, memperoleh penghasilan yang kompetitif.

“Berapa gajimu sebulan di Osaka nanti, Muba?” tanya Dadang kepada Jhosi Muba, yang kemudian dijawab sebesar Rp21 juta per bulan.

“Nah, besar kan gaji di sana? Manfaatkan peluang ini dengan baik, jaga nama baikmu, keluarga, almamater, Bali, dan Indonesia,” pesan Dadang.

Lebih jauh, Dadang menjelaskan bahwa pemerintah Jepang membuka kesempatan kerja dengan tiga jenis visa, yakni visa magang (ginou jisshu) selama tiga tahun, visa kerja tokutei ginou selama lima tahun, serta visa sarjana engineer untuk semua bidang.

PIC Program Kuliah Kerja Jepang ITB STIKOM Bali, Rahman Sabon Nama, melaporkan hingga 15 September 2025, total mahasiswa yang mengikuti program ini mencapai 99 orang. Dari jumlah tersebut, 16 mahasiswa sudah bekerja di Jepang, 30 lulus wawancara penempatan kerja dan menjalani masa karantina di Indonesia, serta 53 lainnya masih mengikuti kursus bahasa Jepang.

“Ananda dan Jhosi berangkat menggunakan visa tokutei ginou dengan kontrak lima tahun,” ujar Rahman.

Sementara itu, Direktur PT Tsubasa Internasional Academy Denpasar, Yoshiyuki Kyomoto, menambahkan pihaknya telah menyiapkan banyak peluang kerja di bidang IT untuk mahasiswa STIKOM Bali.
“Asal rajin belajar bahasa Jepang, lulus ujian JFT, dan punya semangat bekerja, kapan saja kami bisa memberangkatkan mahasiswa ke Jepang,” kata Yoshiyuki.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here