Karang Dalem Tua Deklarasikan Diri Sebagai Desa Adat Ramah Satwa Lewat Pelepasan Curik Bali

BADUNG, BERITA DEWATA – Desa Adat Karang Dalem Tua mengukir sejarah baru dengan mendeklarasikan diri sebagai Desa Adat Ramah Satwa.

Deklarasi ini disampaikan dalam acara pelepasan burung Curik Bali (Leucopsar rothschildi), yang merupakan spesies endemik Bali, sekaligus merayakan Tumpek Kandang, hari suci dalam tradisi Bali yang menghormati binatang.

Bersama dengan PT Tirta Investama – Pabrik Mambal (AQUA Mambal), Desa Adat Karang Dalem Tua melepaskan 10 pasang Curik Bali, serta burung Manyar Kepala Emas (Ploceus philippinus) dan Burung Kacamata (Zosterops sp.).

Pelepasan ini menjadi simbol nyata komitmen pelestarian keanekaragaman hayati yang selaras dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, yakni harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bali, Majelis Desa Adat Kabupaten Badung, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Badung, Pemerintah Desa, Desa Adat pendamping dan pelaku usaha pariwisata.

Tak hanya itu, penghargaan diberikan kepada adopter Curik Bali, Kele-kele (Trigona sp.), dan individu maupun kelompok yang berkontribusi aktif dalam melindungi satwa liar di wilayah desa adat.

AQUA Mambal menunjukkan perannya sebagai mitra strategis dalam pelestarian lingkungan melalui program infrastruktur dan edukasi lingkungan. “Kolaborasi ini adalah bentuk nyata tanggung jawab bersama. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk ikut menjaga alam,” ungkap Ida Bagus Gede Manu Drestha, Kelihan Desa Adat Karang Dalem Tua.

Dukungan dari dunia usaha juga memberikan dorongan besar bagi masyarakat setempat. “Kami percaya bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk dunia usaha,” tambah I Ketut Muaranata, Plant Direktur AQUA Mambal dalam sambutannya.

Melalui pararem atau aturan adat yang melarang perburuan Curik Bali, masyarakat Desa Adat Karang Dalem Tua telah menunjukkan kepeloporan dalam melestarikan lingkungan.

Harapannya, langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas untuk mewujudkan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam menjaga keseimbangan alam di Bali.

“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa harmoni antara manusia dan alam adalah kunci keberlanjutan hidup,” tutup Ida Bagus Gede Manu Drestha.

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here