NUSA DUA, BeritaDewata – Mengusung tema “Mari Berasuransi” serta sub tema ‘Sejuta Polis untuk Negeri, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menggelar Hari Asuransi di pusatkan di Renon Denpasar. Berfokus untuk memberikan edukasi mengenal pentingnya berasuransi untuk perlindungan jangka kepada masyarakat.
Dadang Sukresna, Ketua Umum DAI mengungkapkan hari Asuransi merupakan kegiatan besar bagi seluruh pelaku di industri asuransi yang diperingati tiap 18 Oktober. “Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum bagi industri untuk lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia,” ujar Dadang, di Nusa Dua, Kamis 17 Oktober 2019.
Menurutnya, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan yang sebelumnya dikenal dengan ‘Insurance Day, mulal tahun ini berubah nama menjadi “Hari Asuransi’ agar dapat lebih mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Perayaan Hari Asuransi merupakan bentuk komitmen berkelanjutan DAI bagi masyarakat indonesia. Melalui tema tahun ini, kami ingin kembali menjabarkan tujuan bersama untuk meningkatkan pemahaman asuransi, khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersedian akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.”
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi rendah, baru 3,01% Padahal, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai Indonesia masih tergolong risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.
Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, turut memengaruhi percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi, agar kegiatan penetrasi tidak hanya berfokus di kota-kota besar.
Untuk itu, dalam pelaksanaarinya DAI melakukan berbagal kegiatan yang berfokus pada edukasi dan sosialisasi manfaat berasuransi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kalangan internal maupun eksternal industri perasuransian.
Fachri Adnan, Ketua Panitla Hari Asuransl 2019 mengatakan, Terkait tantangan penetrasi asuransi saat ini, insan asuransi melihat masih banyak celah yang dapat dilakukan, guna mencapal tujuan peningkatan masyarakat untuk sadar berasuransi.
Era teknolog digital dan perubahan lintas generasi dari baby boomers menjadi generasi millennials, merupakan ‘opportunity luar biasa bagi industri asuransi untuk dapat meraih pasar yang lebih besar. “Untuk mensosialsasikan manfaat berasuransi, DAI melaksanakan program literasi asuransi ke 24 kota sejak September 2019. Hingga saat ini, program ini telah menyentuh 17.277 jumlah peserta yang terdiri dari para murid SMA dan SMK,” jelasnya.
Upaya literasi secara massal ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor ‘Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia. Selain itu, DAI juga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam melakukan sosialisasi asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera.
“Kolaborasi dengan PNM ini ditargetkan dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik, antara lain Cirebon, Purwakarta, Depok, Bandung Tegal, Pasar Minggu, Jember, Banyuwang, Cimahi dan Tasikmalaya. Salah satu pesan utama yang kami angkat di program literasi ini adalah bagaimana asuransi merupakan salah satu bentuk investasi penting yang akan sangat diperiukan saat terjadinya risiko atau musibah,” imbuh Fachri.
Puncak rangkalan kegiatan Hari Asuransi 2019 akan berlangsung di sisi timur Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada 20 Oktober 2019 dan akan dikemas dalam bentuk kemeriahan festival, Rangkaian acara akan diawali dengan kegiatan funwalk yang dikuti oleh lebih 2.000 peserta yang terdiri dari para insan asuransi dan masyarakat Bali.
Dilanjutken dengan kemeriahan karnaval, kuliner, atraksi olahraga ekstrem, dan pertunjukan musik Festival Hari Asuransi 2019 merupakan upaya DAI untuk menarik massa secara masif dan menciptakan kesadaran akan pentingnya berasuransi.
Kegiatan ini rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Bali serta perwakilan OJKJ. OJKo optimis bahwa penetrasi dan literasi yang rutin dilaksanakan oleh seluruh Pelaku Usaha Jasa Keuangan, dalam hal ini khususnya industri asuransi akan mendorong peningkatan akses keuangan dan literasi di masyarakat.
Riswinandi, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank (IKNB) OJK mengatakan, dalam konteks yang lebih luas, tema yang diambil ini juga searah dengan program pemerintah yang mencanangkan target keuangan inklusif atau presentase jumlah penduduk dewasa yang 2019 memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir tahun 2019 target tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 tahun 2016.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa tahun depan Indonesia akan memasuki periode dengan komposisi jumlah penduduk produktif yang tinggi, Hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya demand terhadap asuransi karena sebetulnya lapisan golongan masyarakat ini akan membutuhkan berbagai produk keuangan baik untuk proteksi, investasi, dan lain sebagainya.
“Potensi tersebut juga ditunjang dengan hegemoni insurance technology (insurtech) yang kian populer melalul evolusi dalam semua aspek operasional asuransi mulal dari sisi penjualan produk, underwriting hingga pembelian polis yang bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Inovasi ini akan mermudahkan perusahaan-perusahaan dalam menjangkau untapped market dan tentunya akan memberikan pengalaman baru pada calon tertanggung,” ujar Riswinandi
“Melalui Sejuta Polis Untuk Negeri, kami berharap distribusi produk-produk asuransi bisa lebih masif. Meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi pada akhirnya akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan industri asuransi nasional,” tutup Dadang.
Diketahui, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bekerja sama dengan seluruh anggota asosiasi asuransi yang beranggotakan asosiasi asuransi umum (AAUI), asuransi jiwa (AAI), asuransi jaminan sosial (AAISI), asuransi syariah (AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARIND0) serta penilai kerugian azuransi (APKA). Eevent tahunan ‘Hari Asuransi 2019’ memasuki tahun ke-14.