Festival Produk Desa Padangsambian Kaja 2019 Resmi Dibuka

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Perbekel Padangsambian Kaja, I Made Gede Wijaya, membuka Festival Produk Desa Padangsambian Kaja 2019, Jum'at, (22/11/2019) sore

DENPASAR, BeritaDewata – Festival Produk Desa Padangsambian Kaja 2019 resmi dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Perbekel Padangsambian Kaja, I Made Gede Wijaya, Jum’at, (22/11/2019)  di lapangan Dukuh Sari Br. Dukuh Sari Denpasar Barat. Dalam kesempatan yang sama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bhuwana Sari Jaya melauncing e-retribusi sampah.

Perbekel Padangsambian Kaja, I Made Gede Wijaya mengatakan Festival Produk Desa Padangsambian Kaja 2019 merupakan sebuah event tahunan yang dilaksanakan untuk kedua kalinya setelah sukses dalam pelaksanaan pada tahun 2018.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Perbekel Padangsambian Kaja, I Made Gede Wijaya, mengunjungi stand pameran Jum’at, (22/11/2019) sore

“Event ini merupakan ajang bagi para pelaku usaha khususnya UMKM di Desa Padangsambian Kaja untuk menampilkan, mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulannya. Demikian juga akan menjadi ajang bagi para pengusaha dan pelaku usaha untuk membangun relasi dengan masyarakat Desa Padangsambian Kaja,” ujarnya.

Wijaya menjelaskan di Desa Padangsambian Kaja banyak potensi-potensi yang perlu dikembangkan untuk bisa tampil dan bersaing sesuai dengan visi Desa Padangsambian Kaja. “Berbagai macam produk pertanian, holikultura, kerajinan dan kuliner khas Desa Padangsambian Kaja juga di tampilkan diacara festival. Tahun ini peminatnya banyak jadi potensi-potensi Desa yang ditampilkan untuk tahun ini bertambah banyak.

Launcing e Retrebusi Sampah

Kami akan merangkaian kegiatan pelayanan masyarakat dalam hal ini menangani masalah sampah yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bhuwana Sari Jaya yang memberlakukan sistem elektronik atau e-retribusi bekerjasama dengan Bank BPD Bali Cabang Renon sebagai wujud dukungan program inklusi keuangan dan Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan Bank Indonesia.

“Saat ini yang terpenting lingkungan bersih, nyaman, sehat bagaimana kita memanfaatkan sampah ini bisa tertata memiliki nilai plusnya untuk Desa yang dapat mensejahterakan masyarakat,” tegas Wijaya.

Pameran Kerajinan

Festival Produk Lokal Padangsambian Kaja 2019 ini diharapkan masyarakat sekitar dari berbagi level usia hadir dan memeriahkan festival yang digelar selama 3 hari ini. “Selain ada kegiatan pameran kami juga mengadakan berbagai lomba di bidang seni serta hiburan masyarakat yang mengisi panggung sepanjang hari selama penyelenggaraan dan juga ketersediaan aneka kuliner lokal dan modern,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan Desa Padangsambian Kaja memiliki potensi yang luar biasa disamping didukung oleh sumber daya manusianya juga didukung oleh sumber daya alamnya yang harus dikelola dengan baik, dimulai dari perencanaan kemudian pelaksanaan pembinaan dan pengawasanya yang terping.

“Festival inilah menuju arah kebijakan baik pemerintah Desa maupun pemerintah kota. Visi dan misi kepala Desa selaras dengan visi misi kota Denpasar salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa,” ujarnya.

Lebih jauh Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan Desa Padangsambian Kaja sudah menjadi Desa mandiri, mandiri inilah yang perlu di kembangkan baik asas ekologinya, asas ekonominya, asas sosialnya termasuk kesehatan dan lain sebagainya, diharapkan ekonominya semakin berkembang.

“Contohnya Desa Padangsambian Kaja memiliki BUMDesa, mengelola sampah Desa. Dengan teknologi e-retribusi sampah, aparat Desa tidak perlu lagi mencari-cari masyarakat untuk meminta retribusi. Cukup dengan e-retribusi melalui non tunai inilah yang terpenting. Dan inilah baru pertama kali dilaksanakan di Desa Padangsambian Kaja khusus untuk tata kelola sampah.

Ini akan menjadi percontohan bagi Desa yang lain untuk bekembang lebih efektif dan efesien yang nantinya akan menghasilkan suatu produk yang baik dan berkwalitas, kemudian arah dan outcomenya sudah tentunya menjadi arah tujuan kepala Desa dalam membangun Desa itu sendiri.

Masyarakat bisa menampung tenaga kerja untuk menampung kegiatan produksi, tinkat penganguran dan kemiskinan bisa ditekan kwalitas ekonomi kita kearifan lokal kita kembangkan. “Itulah arah kebijakan yang harus kita lakukan. Saya berharap roda ekonomi yang telah dikembang di desa ini tetap semakin maju dan jangan jalan ditempat atau stagnan. Kami akan terus mengevaluasi, mengawasi dan memotivasi,” tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here