Denpasar – Dandim 1611 Badung Letkol ARH Ahmad Sumarna bersama Pasi Intel Kodim 1611 Badung Kapten Infanteri Budianto menggelar silaturahmi dengan pengurus inti Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali, di Makodim 1611 Badung Denpasar, Selasa (18/7).
Para pengurus inti IKB Flobamora tersebut terdiri dari Ketua Umum IKB Flobamora Yosep Yulius Diaz, Humas Flobamora Benediktus Uleander, Ketua Komunitas Jurnalis Flobamora (KJF) Bali Rahman Sabonama, dan Sekretaris KJF Arnold Dhae. Rombongan diterima langsung oleh Dandim 1611 Badung Letkol ARH Ahmad Sumarna bersama Pasi Intel Kodim 1611 Badung Kapten Infanteri Budianto beserta staf lainnya. Silaturahmis berlangsung dalam suasana keakraban dan persaudaraan.
Dalam pertemuan tersebut, Ketum Flobamora Yusdi Diaz menjelaskan tentang kondisi keseluruhan dari IKB Flobamora dengan segala dinamikanya saat ini di Bali. “Untuk IKB Flobamora, terhimpun dari 22 sub unit berbasiskan kabupaten yang ada di Provinsi NTT. Kemungkinan kami merupakan paguyuban atau kelompok diaspora terbesar dari paguyuban nusantara yang ada di Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyebutnya dengan “warga Bali keturunan NTT”. Dan sebentar lagi kami akan menuju organisasi modern dan akan menerbitkan KTA, sehingga ada perbedaan jelas, mana yang merupakan warga NTT dan mana yang bukan warga NTT di Bali,” ujarnya.
Selain membeberkan soal IKB Flobamora, Yusdi Diaz juga menyatakan sikap terhadap kasus pembunuhan terhadap Prada Yanuar Setyawan yang kebetulan asal NTT. Menurutnya, satupun warga NTT yang terkena musibah, maka hal itu menjadi tanggungjawab IKB Flobamora Bali.
“Sebagaimana banyak peristiwa lainnya, kasus meninggalnya Prada Yanuar membuat IKB Bali geram. Makanya kami terus melakukan pengamatan, pemantauan terhadap kasus tersebut. Kita memang sangat percaya dengan kerja keras pihak kepolisian yang dalam waktu singkat bisa menangkap semua pelaku. Kita berharap proses hukum bisa berjalan seadil-adilnya, sehingga para pelaku bisa mendapatkan hukuman yang seimbang,” ujarnya. Ia menjelaskan, kasus tersebut membuat warga IKB Flobamora geram dan ingin melakukan balas dendam. Namun kondisi ini berhasil diredam para pengurus dan sesepuh Flobamora.
Menanggapi penjelasan tersebut, Dandim 1611 Badung Letkol ARH Ahmad Sumarna meminta agar seluruh anggota keluarga besar Flobamora tetap menjaga kondusifitas. “Kita sudah serahkan kepada proses hukum. Biarkanlah polisi yang mengurus kasus tersebut. Jangan sampai kita terprovokasi untuk melakukan tindakan tindakan yang merugikan proses hukum selanjutnya,” ujarnya.
Dandim asal Jawa Barat tersebut sangat berharap agar seluruh IKB Flobamora menunggu proses hukum dan jangan mengambil tindakan atau main hakim sendiri. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas apresiasi Flobamora dalam menangani kasus tersebut.