BADUNG, BERITA DEWATA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali dinilai membawa banyak produk UMKM lokal Bali hingga go internasional. Upaya ini diapresiasi oleh Kemendag RI.
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri saat berkunjung ke Bali selama dua hari berturut-turut untuk memantau langsung keberlanjutan produk UMKM Bali.
“Kami memberi apresiasi kepada HIPMI Bali terutama yang tergabung dalam Asosiasi Pengelolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali. Sebab melalui asosiasi ini banyak sekali para pelaku usaha yang kreatif di Bali, banyak produk UMKM yang go internasional. Bisnisnya berbagai macam yang sangat luar biasa dan kreatif,” ujarnya. Saat dikonfirmasi di Beachwalk Kuta Bali, Rabu (15/1/2025).
Menurut Wamendag, Bali ini mempunyai potensi yang sangat luas, khusus untuk ekspor. Kenapa ekspor menjadi menarik karena Bali banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. “Otomatis pasarnya tak hanya dalam negeri tetapi lebih luas lagi sampai luar negeri. Ini bisa kita maksimalkan,” ujarnya.
Roro juga menegaskan, Kementerian Perdagangan akan selalu dukung UKM ataupun UMKM agar mereka bisa mencapai market yang lebih besar lagi yaitu agar bisa ekspor. “Kita punya website namanya Ina Ekspor. Dimana nanti para pelaku usaha bisa bergabung di dalamnya untuk membantu memediasi anatara produk yang dijual di Bali dengan buyer ataupun potensial buyer mancanegara. Ini menjadi wadah bagi pelaku usaha,” ujarnya.
Ia mengatakan, kendala yang dihadapi selama ini adalah soal produksi sesuai kebutuhan pasar, terutama pasar mancanegara. Selain sesuai kebutuhan pasar internasional, kendala lain yang muncul adalah sustainability produk. Sebab, konsistensi produksi sering menjadi kendala di saat pasar sedang dibutuhkan.
“Kalau untuk tantangannya kita harus bisa selalu memproduksi sesuai dengan kebutuhan yang ada di luar negeri. Biasanya kita sudah dukung dan dorong hingga tembus ke pasar ekspor, namun sustainability agak sulit. Jadi, bagaiamana dari segi produksinya memadai, agar ketika ada pesanan dari luar negeri semakin bertambah kita mampu produksi. Itu yang saya amati di lintas provinsi,” jelasnya.
Saat ini sustainability menjadi kebutuhan. Karena, setiap negara sekarang selalu mengedepankan ekonomi sekular. “Jadi, kita akan selalu dukung bisnis yang mengedepankan esensi dari sustainability,” ujarnya.
Dalam konteks Bali, untuk sementata dari beberapa bisnis yang dilihat semuanya sangat luar biasa. Mayoritas sudah ekspor. Artinya sesuai dengan target yang ada di luar negeri. “Ke dapan kita harus kerja sama lintas kementerian. Nanti bagaimana Kemendag kerja sama dengan Kementerian BUMN dengan beberapa UKM yang dibina oleh perusahan-perusahaan BUMN. Kita selalu mendorong kolaborasi lintas sektor dan lintas Kementerian agar kita bisae menciptakan ekosistem yang baik untuk Indonesia,” ujarnya.
Ketua HIPMI Agung Bagus Pratiksa Linggih mengaku sangat senang dikunjungi Wamendag RI. “Kami sangat apresiasi Wemendag mau datang ke Bali. Di Bali banyak UMKM yang sebenarnya sudah go internasional. Namun, di sini kita perlu bimbingan juga untuk masalah desain, produksi dan lainnya. Astungkara pengusaha-pengusaha di Bali, karena Bali sebagai jendela Indoensia untuk dunia bisa bersaing hingga luar negeri,”
HIPMI Bali akan bersinergi dengan Kemendag untuk membantu UMKM khususnya untuk anggota HIPMI. “Saya mengajak UMKM di Bali gabung dengan HIPMI sehingga kepentingannya bisa diakomodir oleh pemerintah. UMKM inikan perlu berkelompok. Pemerintah tidak bisa membantu perorangan. Sampai saat ini anggota HIPMI 700 orang. Kita target bisa sampai 1000 anggota,” ujarnya.