Denpasar – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra menjelaskan jika Pemkab Badung saat ini mendukung penuh ajang promosi tahunan Bali Beyond Travel Fair (BBTF).
Ia mengaku jika kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Pemkab Badung yang telah menetapkan pariwisata sebagai cor bisnis atau tulang punggung perekenomian. Tahun 2018 sudah ditetapkan APBD Pemkab Badung sebesar Rp 7,2 triliun dengan PAD dari PHR sebesar Rp 5,7 triliun.
“Kita bersinergi dengan Asita Bali untuk menyelenggarakan BBTF yang tempatnya sudah disiapkan di BNDCC Nusa Dua. Kita menilai BBTF ini sebagai market place. Ke depan Pemkab sedang merancang pembangunan Gedung Sasana Budaya di Puspem Badung dengan kapasitas 15 ribu orang. Ini bisa menjadi penyelenggara BBTF, dengan tidak lagi menyewa lahan dan menjadi event terbesar yang disewa oleh Pemkab Badung bersama stakeholders yang lain. Kegiatan ini menjadi event terbesar dan akan setara dengan event dunia lainnya, dengan travel show yang ada di luar negeri seperti New York Time Show, Singapura Travel Fair, dan sebagainya,” ujarnya di Denpasar, Rabu (4/4).
Pembangunan gedung pameran berkapasitas besar ini akan selesai tahun 2020. Gedung akan menjadi tempat penyelenggara BBTF dan akan disewa bersama-sama oleh Pemkab Badung dan stakeholder lainnya sebagai tempat pameran pariwisata berskala internasional.
Kegiatan ini bisa untuk jangan panjang, bisa untuk dua tahun atau tiga tahun. Transaskinyaa jangan panjang. Kontrak yang terjadi antara sales dan buyer adalah jangka panjang, bisa dua tahun, bisa tiga tahun atau lebih. Bila sudah memiliki tempat pameran sendiri maka promosi tetap dilakukan secara berkelanjutan.
Untuk mewujudukan industri pariwisata yang berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan berkualitas, maka pemerintah harus menyiapkan infrastruktur yang baik, tidak ada gangguan Kantibmas, tidak ada gangguan sampah dan sebagainya.
Masyarakat secara langsung terlibat. Ini adalah cikal bakal industri pariwisata yang berbasis masyarakat. Bila ini dilakukan, maka Bali akan mendapatkan the best destination bagi dunia. Jangan sampai ada jalan yang rusak, ada sampah, ada gangguan kriminal dan sebagainya.
Salah satu yang akan segera dibangun adalah destinasi kereta gantung. Pemkab Badung sudah menetapkan pembangunan kereta gantung di tahun 2021. Tahun ini juga sudah dianggarkan Rp 500 juta untuk studi kelayakan, dan sudah menjadi keputusan APBD Kabupaten Badung. Tahun depan sudah dirancang detail enginering desain (DED).
Dari DED ini akan diketahui bagaimana posturnya, bagaimana bentuknya, bagaimana lahan parkirnya, bagaimana wahananya, dan swbagainya. Kapasitas ditarget wisatawan perhari 200 ribu orang. Lokasinya di Jembatan Bangkung Petang menuju air terjun Nunug. Panjangnya 4 kilometer, diangkut bolak balik. Destinasinya adalah air terjun dan pemandangan gunung.
Setiap perhentian akan disiapkan wahana permainan dan sebagainya. Sebagai data perbandingan, tim sudah beberapa kali melihat obyek yang sama yakni kereta gantung di luar negeri, dan disampaikan ke konsultan.