DENPASAR, BERITADEWATA – Gubernur Bali Wayan Koster memberi perhatian serius terhadap pelayanan di bidang kesehatan. Keseriusan itu tercermin dari berbagai kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan untuk menciptakan standar pelayanan kesehatan yang ideal bagi masyarakat.
Guna mendukung kebijakan ini, ia mengajak tenaga di bidang kesehatan, khususnya perawat meningkatkan kualitas dan kemampuan. Harapan itu disampaikannya dalam sambutan saat membuka Musyawarah Wilayah X Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur, Minggu (9/1/2022).
Lebih jauh Gubernur Koster mengungkap alasan kenapa ia begitu konsen dengan bidang kesehatan. “Karena kesehatan sangat penting bagi kita semua. Punya uang banyak, tak bisa ngapa-ngapain kalau tidak sehat,” ucapnya.
Mengingat pentingnya kesehatan dalam kehidupan, ia menaruh perhatian besar terhadap bidang ini sejak duduk di DPR RI. Bahkan, ia dikenal sebagai sosok penting di balik pengesahan UU Keperawatan pada tahun 2014 lalu. Tak heran bila kemudian ia merasa memiliki ikatan yang kuat dengan profesi perawat.
Keseriusannya terhadap pembangunan bidang kesehatan berlanjut saat dirinya dipercaya menjadi orang nomor satu di Bali. Bidang kesehatan menjadi salah satu program prioritas dalam penjabaran Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Dalam pembangunan di bidang kesehatan, Gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi. Sistem pelayanan berjenjang yang diterapkan saat ini dinilainya belum pas karena terkesan menyusahkan masyarakat.
“Kalau mau layanan tipe B, harus ke C dulu, kalau mau ke A harus melalui B dulu. Itu yang harus dibenahi dan perlu disinkronkan agar tak menyusahkan masyarakat,” sebutnya.
Untuk membenahi sistem ini, ia menyarankan assessment layanan menurut kebutuhan. “Saya ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan makin dekat dengan masyarakat, mudah diakses dan cepat mengatasi masalah kesehatan. Ini yang sedang kita garap di Bali, kita akan punya standar pelayanan kesehatan yang bagus berbasis riwayat kesehatan,” bebernya.
Untuk itu, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait pembangunan bidang kesehatan yaitu Perda Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan.
Selain regulasi yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan, Gubernur jebotan ITB ini juga mengeluarkan Pergub Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.
Pergub ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengobatan tradisional Bali yang selama ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat namun belum terkelola dengan baik. Ia menyebut, Bali memiliki sumber daya yang luar biasa dalam pengembangan sistem pengobatan tradisional karena memiliki banyak jenis tanaman endemik yang bermanfaat bagi kesehatan.
Jika dikelola dengan dengan baik dan optimal, potensi itu bisa berkembang menjadi industri yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Mengingat besarnya potensi tumbuhan herbal yang dimiliki Bali, Pemprov Bali tengah mengembangkan industri pengolahan tumbuh-tumbuhan endemik menjadi produk kesehatan herbal.
Saat ini, menurut Gubernur Koster, industri pengolahan obat tradisional Bali telah ada di tiga kabupaten yaitu Karangasem, Bangli dan Tabanan. Masih dalam sambutannya, Gubernur kelahiran Desa Sembiran ini juga menyinggung pengembangan pusat layanan kesehatan berstandar internasional yang menjadi bagian penting dalam upaya memajukan industri pariwisata.
Dalam melaksanakan berbagai program di bidang kesehatan, Pemprov Bali sangat membutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat dan komponen terkait lainnya. Secara khusus ia menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah ditunjukkan tenaga perawat dalam melayani para pasien di berbagai fasilitas kesehatan. “Apalagi di tengah situasi pandemi, tanggung jawab yang harus diemban perawat lebih berat,” tambahnya.
Ketua DPW PPNI Bali I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma dan Ketua DPP PPNI Dr Harif Fadhillah kompak menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster yang memberi perhatian khusus kepada tenaga perawat di tanah air. Menurut keduanya, perhatian Gubernur Koster telah ditunjukkan ketika dirinya duduk di DPR RI.
“Saya tahu persis, beliau memberi dukungan dan mendorong disahkannya UU Keperawatan yang memiliki arti sangat penting bagi kami,” ujar Sukadarma.
Untuk itu, ia dan jajarannya berkomitmen mendukung program pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Sementara itu, Harif Fadhillah mengingatkan tenaga perawat untuk terus meningkatkan kompetensi dan mampu beradaptasi dengan program kearifan lokal yang diangkat di tiap daerah. Pembukaan Muswil DPW PPNI Bali ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Bali Wayan Koster.