
DENPASAR, BERITA DEWATA – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Denpasar – Bali Pusat Madiun menggelar kegiatan donor darah di Universitas Bali Dwipa, Jalan Flores, Denpasar, Minggu (26/10/2025).
Kegiatan sosial ini digelar untuk membantu ketersediaan stok darah di PMI sekaligus menanamkan nilai kepedulian di kalangan anggota PSHT. Selain donor darah, acara juga diramaikan dengan jalan sehat dan penyuluhan kesehatan.
“Dalam aktivitasnya PSHT bukan hanya pencak silat. Kami juga selalu memupuk kepedulian kepada sesama dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan sebagai anak bangsa yang peduli serta mampu menjaga kedaulatan Republik Indonesia,” ujar Ketua PSHT Denpasar, Mas Sunarto, di lokasi acara.
Sejumlah tamu turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar R Haryo Sakti, Wakil Rektor III Universitas Bali Dwipa I Gusti Agung Yunita Utami, serta para sesepuh dan pengurus PSHT Cabang Denpasar.
Ketua Panitia Miftachur Rohman dari Lembaga Advokasi Hukum (LAH) PSHT Denpasar mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk bakti sosial yang melibatkan ratusan peserta.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Bali Dwipa yang telah memberikan dukungan luar biasa untuk terlaksananya acara ini,” katanya.

PSHT Cabang Denpasar sendiri resmi terdaftar di Badan Kesbangpol Provinsi Bali dan Kesbangpol Kota Denpasar sejak 2022. Sejak itu, PSHT aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dan rutin ikut serta dalam kegiatan pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan.

“Tekad kami jelas, yaitu menjaga marwah ajaran PSHT: mendidik manusia agar tahu benar dan salah, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta memayu hayuning bawono atau menjaga keseimbangan alam dan kehidupan,” tutur Miftachur.
Ia menambahkan, kegiatan sosial lintas agama seperti ini menjadi cara PSHT memperkuat kerukunan di tengah masyarakat multikultural Bali.
“Melalui kegiatan sosial seperti ini, kami ingin menegaskan bahwa PSHT selalu hadir untuk masyarakat tanpa memandang suku, agama, atau budaya. Semangat Sumpah Pemuda harus terus kita jaga sebagai panggilan untuk memperkuat persatuan,” pungkasnya.
























































