Pasar Tradisional Kota Denpasar Diakui Terbaik di Indonesia

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

DENPASAR, BeritaDewata – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memuji pasar tradisional di Kota Denpasar dan Bali umumnya. Ia menyebut, pasar tradisional di Kota Denpasar merupakan pasar tradisional terbaik di Indonesia dan merupakan pasar tradisional yang bersih.

Mendag juga memuji Kota Denpasar sebagai kota terbaik pasar tradisionalnya. Apalagi ini banyak dilakukan secara swadaya. Seperti halnya Pasar Tradisional Sindu di Sanur yang sangat tertata dan bersih. Juga Pasar Badung yang menjadi pasar tradisional dengan fasilitas yang lengkap, yang diresmikan Presiden Jokowi dan sudah dua kali dikunjungi Jokowi juga. Selain itu hampir seluruh pasar tradisional di Kota Denpasar tertata dengan baik dan rapih.

“Di Pasar Sindu kita tidur di lantai bisa. Dan ini sangat luar biasa. Sangat bersih dan tertata dengan baik,” ujarnya di Denpasar, Senin (3/6). Hampir semua pasar tradisional di Kota Denpasar, baik yang dibangun dengan APBN, APBD dan dana sharing, semuanya tertata dengan baik dan memenuhi standar pasar modern umumnya.

Menurut Mendag, di Pasar Sindu Sanur, yang merupakan pasar terbaik di Asia ini juga sudah mengurangi penggunaan kantong plastik. Bahkan Pasar Sindhu memiliki pengolahan limbah tersendiri. Kebersihan pasar sangat terjaga dengan baik. Layout pasar tertata dengan rapi dan memudahkan konsumen untuk belanja.

“Kita baru masuk sudah tahu dimana dan kebutuhan apa yang akan kita belanja, semuanya sudah ada penunjuk arah dengan baik, sehingga tidak membuat orang bingung,,” ujarnya. Pasar Sindhu juga memberikan ruangan tersendiri bagi para pedagang musiman sehingga tidak menyebabkan ruangan pasar menjadi penuh sesak dengan pasar musiman.

Mendag juga mendorong agar para pedagang pasar tradisional menggunakan teknologi digital dalam bertransaksi dan pembayaran lainnya. Menurutnya, penggunaan digital banking akan sangat membantu pedagang untuk efisiensi dan efektik.

“Misalnya pedagang bisa memesan barang melalui online, membayar melalui e-banking sehingga lebih hemat biaya, waktu dan tenaga, sumber barang dagang lebih banyak karena bisa dilihat secara online lengkap dengan harganya. Pedagang bisa pilih-pilih harga yang murah, kualitasnya bagus, sehingga bisa dijjual lagi dengan harga yang lebih mahal dengan mendapatkan keuntungann yang wajar,” ujarnya.

Ia mengaku, Presiden Jokowi dalam sebuah rapat kabinet terbatas sangat mendorong agar ekosistem digital harus dibangun dan dimulai dari pasar tradisional.

Sementara Kepala Pasar Sindhu I Made Sukadana mengatakan, sampai saat ini Pasar Sindhu sudah menjadi destinasi baru pariwisata di Sanur. Manajemen pengolahan dilakukan secara swadaya sejak tahun 2009. Layout mencakup semua sisi, mirip dengan situasi dan kondisi desa.

Saat ini total pedagang sekitar 300 orang, 150 lapak, dan 78 toko, pedagang musiman ada 34 orang, pedagang pasar senggol ada 64 orang. Menurutnya sampai saat ini sudah ada 90 pedagang yang sudah menggunakan digital banking atau e-payment yakni mereka yang memiliki android.

“Harapan kami, pedagang kecil dioptimalkan menggunakan e-payment. Kami sudah bekerja sama dengan Telkomsel untuk memasang peralatan membantu pedagang memasang melakukan transaksi secara elektronik,” ujarnya.

Sejumlah pedagang mengatakan setelah ada perbaikan pasar, pengunjung meningkat. Hal ini sangat mempengaruhi penjualan. Bahkan karena lokasi pasar di kawasan wisata, banyak turis yang datang belanja.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here