BULELENG – Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada akhirnya mulai angkat bicara terkait permasalahan LPD Desa Adat Bangkang Desa Dinas Baktiseraga Buleleng yang kini sedang menjadi sorotan banyak pihak, pasalnya LPD yang mulai berdiri sejak tahun 2001 terlihat berjalan dengan lancar tanpa ada goyangan dari Internal maupun Exsternal.
Namun, berdasarkan informasi salah satu nasabah yang menaruh tabungan, pada Minggu lalu sebelum berakhir tahun 2017 hendak menarik uang yang mereka simpan pada LPD Bangkang, mengaku kaget tabungan tak bisa dicairkan oleh pengelola LPD. Dan langsung mengadukan kasus tersebut kepada Kepala Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada.
Namun Gusti Putu Armada menyarankan kepada para Nasabah untuk sementara bersabar sambil menunggu Paruman dari para perjuru Desa Adat Bangkang dan pengurus LPD Bangkang. Setelah mengundang dua karyawan yang tersisa di LPD dan perjuru Adat di kantor kepala desa Baktiseraga untuk dengar pendapat terkait masalah yang telah didengarnya, dan mendapatkan informasi bahwasanya ketua LPD Bangkang telah kabur meninggalkan kampung halaman.
Dari hasil pertemuan dengan karyawan serta perjuru Adat, Armada mengatakan, ini sangat berbahaya. LPD Bangkang disamping ketua LPD telah melarikan diri dan lagi hasil laporan dari menejemen kepada LPDK sebagai atasan LPD sangat berbeda tidak sesuai dengan fakta.
Setelah beberpa kali melakukan paruman dan menyurati Ketua LPD Gusti Bagus Ngurah Wibawa yang tak kunjung datang. Akhirnya tim LPDK mengambil tindakan untuk mengaudit LPD Bangkang dan didapat hasil data sangat mejanggalkan dan jumlah dana nasabah yang nilainya sangat fantastis tidak ada.
“Saat itu LPD Bangkang sudah goyang. Ya, ketua LPD kemungkinan sudah lari, hingga satu per satu nasabah datang ke kantor, menanyakan apa benar ketua LPD kabur. Kemudian, saya inisiasi dan langsung berkordinasi dengan klian Desa, dan kami pun sepakat mengundang tim audit LPDK dalam paruman besar.
Ternyata benar, laporan dana yang tidak sesuai alias jomplang. Artinya, antara kredit yang disalurkan, dengan dana yang tersimpan tidak sesuai. Dimana, dana yang tersimpan jauh lebih banyak dari pada dana yang disalurkan. Kalau nilai total dana nasabah sekitar Rp 800 juta,” jelasnya.” ungkap Armada.
Dengan kondisi seperti itu para nasabah akhirnya resah dan melaporkan kasus tersebut ke Mapolres pada (2/1/2018). Menanggapi kaburnya Ketua LPD Bangkang Gusti Bagus Ngurah Wibawa yang diduga telah menggelapkan dana nasabahnya, Kepala Desa Bakti Gusti Putu Armada menyarankan agar yang bersangkutan segera pulang dan menyelesaikan kisruhnya dana nasabah dengan nilai sekitar hampir I Miliyar tersebut.
“Kami selaku Kepala Desa secara keluargaan meminta kepada Gusti Bagus Ngurah Wibawa selaku ketua LPD agar gentle tidak usah lari dari masalah dan secepatnya pulang selesaikan secara kekeluargaan, akan kami carikan solusi,” ucap Armada saat ditemui di Kantor Kepala desa Baktiseraga (3/1/2018).
Sementara, dari hasil pantauam dilapangan, diketahui kantor LPD yang terletak persis diutara Pura Desa Adat Bangkang terlihat tutup. Plang nama LPD dilepas, dan disimpan tepat di bawah jendela ruang LPD. Jro Klian Desa Pakraman Bangkang, Gede Gelgel pun terpantau sempat mendatangi LPD, dan terkesan buru-buru bahkan sempat menghindar ketika hendak diwawancarai awak media. “Sudah, Polisi sudah datang sekitar jam 10.00 tadi pagi,” singkatnya sambil membawa kerta dan bergegas meninggalkan LPD.