DENPASAR, BeritaDewata – Pulau Bali dengan vibrasi toleransi yang sangat kental kembali didaulat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Internasional Pelayanan Publik, dari Indonesian Association for Public Administration (IAPA) dan Asian Group For Public Administration (AGPA) yang bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. P
eserta yang datang dari 13 negara di Asia, Eropa, dan Amerika akan mengikuti konferensi selama dua hari (11-12 November 2019) di The Stone Hotel-Kuta, Badung.
Disela-sela berlangsungnya konferensi tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali Wayan Sarinah menyampaikan terimakasih atas dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan konferensi tersebut.
Menurutnya, konferensi yang mengangkat tema memperkuat peran Administrasi Publik dalam reformasi publik di era transformasi digital, sangat positif dalam meningkatkan pelayanan publik . Ia mengatakan bahwa, saat ini Pemerintah Provinsi Bali sangat fokus kepada peningkatan pelayanan publik berbasis digital, sehingga proses pelayanan publik bisa memberikan nuansa baru baik dalam percepatan pelayanan publik, efisiensi, transparansi maupun profesionalitas.
“Hal ini sangat berkaitan dengan visi pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali khususnya Misi no 22 yaitu mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah, ”ujarnya. Untuk itu ia berharap, hasil dari konferensi ini, nantinya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan publik di Provinsi Bali.
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan Menteri Menpan RB yang dalam kesempatan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Menpan RB Dwi Wahyu Atmaji mengatakan bahwa konferensi tahunan ini diselenggarakan atas kerjasama Menpan RB dengan anggota asosiasi IAPA (Indonesian Association for Public Administration) dan AGPA (Asian Group for Public Administration) serta beberapa Universitas Negeri maupun Swasta yang terdapat jurusan Ilmu Administrasi Publik.
Menurutnya, kegiatan Annual Conference ini mengambil tema “Strengthening The Role of Public Administration in the Global Changing Society: Public Sector Reform & Digital Transformation in Asia”, yang bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap performa pejabat publik di kawasan Asia.
“Di era transformasi teknologi ini, pemerintah harus berubah, harus menghadirkan nuansa baru, karena kalau pemerintah ketinggalan maka pelayanan publik juga akan terhambat, untuk itu saya harap dengan bertukar ilmu, kita dapat lebih meningkatkan aspek keorganisasian kita, baik dari transformasi teknologi, sumber daya manusia maupun tata laksana organisasi pemerintah, ” pungkasnya.
Konferensi ini akan berlangsug selama dua hari, dengan berbagai kegiatan diskusi “panel session”, akan diikuti oleh 400 orang peserta yang berasal dari para akademisi, mahasiswa dari mancanegara baik Asia, Amerika, dan Eropa.
Sedangkan pemateri dari panel session tersebut, akan dibawakan oleh narasumber yang ahli dalam bidangnya seperti Dr. Ra’ed Benshams (President of The International Institute of Administrative Science/IIAS), Prof Alex B.Brillantes,Jr (President of Asia Association for Public Administration) serta narasumber lainnya.