DENPASAR, BeritaDewata – Sekretaris Satgas Penanganan Covid19 Bali I Made Rentin mengatakan, Bali sesungguhnya tidak ada program gerakan rapid test antigen. Namun dalam sepekan lebih atau menjelang liburan Natal dan Tahun Baru data yang masuk baru berasal dari beberapa titik masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai.
“Sementara diketahui selama sepekan, test antigen dilakukan masif yang dilakukan oleh Polda Bali di beberapa titik destinasi, Kodam IX/ Udayana, dan permohonan pribadi hampir di seluruh rumah sakit di Bali,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (2/1/2021).
Juga ada beberapa event di Bali dalam skala sedang dan besar yang mewajibkan seluruh pesertanya melakukan rapid test antigen. Sehingga kalau ditotal bisa lebih dari 20 ribu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, untuk di dua titik masuk Bali yakni Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai hasilnya selalu dilaporkan secara berkala. Hingga tanggal 2 Januari, total yang Dirapid Antigen di kedua pelabuhan tersebut sebanyak 4207 orang.
Dari jumlah tersebut yang dinyatakan positif sebanyak 18 orang. Warga yang positif sudah ditangani sesuai prosedur. Ada yang difasilitasi untuk melakukan test selanjutnya dan ada yang melakukan test mandiri. Minimal petugas sudah mengantongi data by name by addres dari warga yang positif test antigen.
“Kami meminta warga yang terdeteksi antigen positif agar segera melakukan langkah-langkah untuk menghubungi fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.
Untuk di Bandara Ngurah Rai Bali, Taufan Yudistira, selaku Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai, mengatakan bahwa hingga tanggal 2 Januari 2021, jumlah yang dilayani rapid antigen sebanyak 11.627 orang yang dilayani di dua titik sekaligus yang masih dalam kompleks Bandara Ngurah Rai. Dari jumlah tersebut, ada 131 orang yang diketahui positif dan sudah diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jumlah ini juga sudah termasuk test antigen khusus yang diperuntukan bagi mereka yang berasal dari Bandara asal yang tidak memiliki fasilitas rapid Antigen. Sementara untuk Rapid antibodi berjumlah 1818 orang dan semuanya non reaktif.
“Untuk yang positif antigen, kami sudah memfasilitasi agar warga yang bersangkutan segera melakukan test lebih lanjut dan selama proses belum diketahui diminta untuk melakukan karantina mandiri,” ujarnya.
Bila dihitung jumlah yang berasal dari Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, maka secara keseluruhan jumlahnya mencapai 15.834 orang.
Dari jumlah tersebut sebanyak 182 orang dinyatakan positif antigen dan sudah mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jumlah ini belum mempengaruhi tingkat hunian atau keterisian tempat tidur ( bad ocupansi rate/BOR) Bali.
Dimana untuk ruang isolasi yang di beberapa fasilitas pemerintah dan hotel masih sebanyak 58,38%. Sementara untuk ruangan ICU atau perawatan yang ada di 17 rumah sakit rujukan di Bali masih mencapai 57,45%.
“Pengetatan pengawasan terhadap para pelaku perjalanan dalam negeri di Bali sangat luar biasa. Prokes juga diterapkan secara ketat. Semoga dalam beberapa waktu ke depan, kasusnya tetap melandai di Bali,” ujar Suarjaya.