Wamen Komdigi Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Digital Bali Lewat FGD di Primakara University

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria

DENPASAR, BERITA DEWATA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mendorong akselerasi pengembangan ekonomi kreatif dan digital di Bali melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Hal ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digital Bali” yang digelar di Aula Lantai IV Primakara University, Renon, Denpasar, Jumat (31/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri kalangan akademisi, pelaku bisnis, lembaga keuangan, pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan media ini menjadi forum lintas sektor untuk memperkuat kolaborasi hexa helix dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam paparannya, Nezar Patria menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif dan digital memiliki potensi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan kontribusi mencapai Rp 1.500 triliun. Adapun potensi ekonomi digital nasional diperkirakan menembus USD 130 miliar pada 2025.

Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digital Bali” yang digelar di Aula Lantai IV Primakara University, Renon, Denpasar, Jumat (31/10/2025).

“Kecerdasan buatan membuka peluang baru untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kreativitas dalam sektor ekonomi kreatif. Tantangannya adalah memastikan teknologi ini diadopsi secara inklusif dan beretika,” ujar Nezar.

Nezar juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital, penyediaan infrastruktur merata, dan pengembangan talenta digital di seluruh daerah. Kementerian Komdigi, katanya, terus memperluas akses jaringan fiber optic, 5G, dan pusat data nasional untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.

Sementara itu, Rektor Primakara University, Dr. I Made Artana, S.Kom., M.M., menegaskan bahwa Bali memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif berbasis budaya dan digital.

“Kami berharap forum ini menjadi langkah awal penyusunan rencana aksi dan penguatan kelembagaan ekonomi kreatif digital Bali yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri akan menjadi kunci,” ujar Artana.

FGD ini juga membahas enam sektor unggulan Ekonomi Kerthi Bali, yaitu pertanian organik, kelautan dan perikanan, industri manufaktur berbasis budaya, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif digital, serta pariwisata berbasis budaya dan kualitas.

Kegiatan ditutup dengan sesi doorstop bersama Wamen Komdigi serta rencana pembentukan Sekretariat Bersama Digital Bali yang akan menjadi wadah kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here