JAKARTA – Kepala Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018 Peter Jacob mengatakan, annual meeting IMF dan World Bank yang akan digelar di Nusa Dua Bali pada Oktober tahun 2018 nanti diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.
“Indonesia harus dapat manfaat yang setinggi-tingginya. Jangan sampai kita hanya menyiapkan tempat dan infrastruktur lainnya, tetapi kita juga harus menerima dan menikmati manfaatnya sebaik-baiknya,” ujarnya di dalam pertemuan dengan 500 wartawan ekonomi dari seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (21/11).
Beberapa nilai bagi Indonesia adalah moment besar ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia setelah krisis yang terjadi 20 tahun lalu tepatnya tahun 1998, Indonesia dapat bangkit untuk memulihkan ekonominya. Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ekonominya sudah maju.
Persiapan berbagai infrastruktur seperti pembenahan bandara, underpass, destinasi wisata dan sebagainya terus dilakukan. “Sekarang ini sedang dibangun perluasan apron bandara, sedang dibangun underpass dan sebagainya. Infrastruktur ini akan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Bookingan hotel, belanja makanan dan sebagainya semuanya bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
Ini manfaat dari pembenahan infrastruktur jelan IMF-World Bank Annual Meeting. Selain itu, ada belanja operasional selama seminggu yang jumlahnya mencapai Rp 1,3 triliun. Jumlah ini terdiri dari pembayaran kamar hotel, belanja paket wisata, makanan dan sebagainya selama pertemuan inti dalam satu minggu.
“Jumlah ini yang langsung terserap oleh masyarakat hanya dalam waktu selama satu minggu. Belum lagi dampak investasi, kerja sama bisnis to bisnis lainnya. Kita berupaya untuk memanfaatkan sebesar-besarnya moment ini bagi kepentingan Indonesia,” ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada 17 ribu delegasi dari anggota IMF di 189 negara di dunia yang sudah konfirmasi kehadiranya. Mereka adalah delegasi resmi adalah Gubernur Bank dan Menteri Keuangan dari 189 negara, para CEO, pemilik perusahan dan seterusnya. Jumlah ini masih terus bertambah dan diperkirakan mencapai 18 ribu orang.
Dalam pertemuan IMF kali ini Indonesia memberikan tagline “The World is Coming to Indonesia”. “Artinya sama dengan kita mendatangkan seluruh negara di dunia ke Indonesia. Makanya ketika mereka ada di Indonesia mereka harus tahu banyak tentang Indonesia sehingga sekembalinya dari Indonesia mereka akan terus mempromosikan Indonesia di negaranya masing-masing. Apa yang mau kita pamerkan antara lain ekonomi Indonesia yang sudah reform, progresif, digitalize, elektronifikasi dan sebagainya. Selain itu kita pamerkan pemerintah yang bersih, izinnya mudah, alamnya yang indah, budayanya yang ramah dan sebagainya,” ujarnya.