KLUNGKUNG, BERITA DEWATA – Ni Putu Shinta Rayani Krisna Rada Putri, siswi SMAN 1 Semarapura, Klungkung, berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional lewat karya inovatif bertajuk Mr Onast (Methane Digester From Onion Waste). Inovasi ini menjadi solusi pengolahan limbah kulit bawang menjadi biogas dan pupuk organik.
Shinta menuturkan karya inovatifnya berawal dari keresahan melihat melimpahnya limbah bawang di Kabupaten Klungkung yang bahkan tidak lagi diterima di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) karena sulit diolah. “Ini bukan sekadar menulis, tetapi perjalanan menemukan sesuatu yang bermanfaat. Alat ini saya harapkan menjadi salah satu solusi bagi Klungkung dalam mengatasi masalah limbah bawang,” ujar Shinta, Senin (25/8).
Mr Onast bekerja dengan prinsip biodigester. Limbah organik diolah melalui proses dekomposisi anaerob dengan bantuan mikroorganisme untuk menghasilkan biogas dan pupuk organik. Cara penggunaannya, limbah bawang dihancurkan lalu dimasukkan ke dalam pipa inlet bersama air, gula atau glukosa, serta benih mikroorganisme yang dicampur urin sapi dengan perbandingan 1:1:50.
Setelah ditutup selama 3-4 minggu, gas yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyalakan kompor atau disalurkan ke penampung. Sementara pupuk cair keluar lewat keran pupuk dan pupuk padat dari pipa slurry.
Dengan bimbingan guru pembina I Pande Putu Alit Antara SPd MPd, inovasi Mr Onast meraih Juara 1 Tingkat Provinsi Bali. Kemenangan ini membawa Shinta dan tim melaju ke ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional. “Perjalanan kami tidak mudah, melalui serangkaian penilaian dari Dinas Provinsi Bali dengan kunjungan langsung 2 Februari, 18 Maret, dan 19 April 2024,” ujarnya.
Pada 27 Juni 2024, tim penilai nasional melakukan penilaian secara daring yang mencakup presentasi, demonstrasi alat dalam bentuk video, serta sesi tanya jawab di Dinas Kominfo Provinsi Bali. Puncaknya, Shinta bersama tim tampil di TTG Nasional pada 15 Juli 2024 di Islamic Center, Dasan Agung, Kota Mataram, NTB.
Meski belum meraih juara nasional, Shinta mengaku bangga bisa membawa nama baik SMAN 1 Semarapura dan Kabupaten Klungkung ke level lebih tinggi. “Pengalaman ini pelajaran berharga bagi saya. Saya akan terus berusaha lebih baik dalam lomba-lomba berikutnya dengan persiapan yang lebih matang. Harapan saya bisa membawa nama baik Klungkung dan Bali di ajang nasional,” ujarnya.
Keberhasilan Shinta tak lepas dari dukungan penuh keluarga besar SMAN 1 Semarapura, termasuk kepala sekolah, guru, dan rekan-rekan siswa yang turut mendukung penelitian ini. Dukungan keluarga di rumah juga menjadi motivasi tersendiri. “Kami berprinsip segala hal yang kita usahakan di dunia ini hanya akan terjadi atas kehendak Tuhan,” pungkas Shinta.