DENPASAR – Ketua BNN Komjen Budi Waseso menegaskan, banyak Napi Narkoba di Indonesia yang memilih untuk tetap tinggal di penjara ketimbang keluar dari penjara. “Saya mengamati dan mendapatkan laporan bahwa banyak Napi kasus Narkoba di Indonesia yang tidak mau keluar dari Lapas. Mereka lebih betah tinggal di penjara. Karena apa, karena disana mereka lebih nyaman, lebih terjamin. Umumnya mereka berasal dari orang dengan ekonomi yang baik. Makanya ketika keluarganya datang menjenguk, mereka akan membawa uang yang banyak, yang dipakai untuk membeli Narkoba,” ujarnya di Denpasar, Kamis malam (14/12). Ia menegaskan, informasi yang mengatakan di Lapas banyak bisnis Narkoba bukan isapan jempol belaka. Dalam Lapas memang sudah masuk Narkoba baik yang melibatkan petugas maupun penyelundupan sendiri dengan modus yang rapi.
Menurut mantan Kabareskrim ini, perdagangan Narkoba di penjara bukan hal yang baru. Hal ini sangat beralasan karena penghuni Lapas di Indonesia didominasi oleh Napi Narkoba. “Data menunjukkan bahwa 70 persen penghuni Lapas di Indonesia merupakan Napi kasus Narkoba mulai dari bandar, pengedar, kurir, produsen, hingga pemakai. Sisanya merupakan Napi kriminal umum, korupsi dan terorisme,” ujarnya.
Bila didominasi oleh Napi Narkoba maka dengan sendirinya berpotensi terjadi kesepakatan-kesepakatan, terjadi kolusi-kolusi, untuk memanipulasi, memasukan Narkoba dan sebagainya. Potensi ini sangat besar karena memang dominasi Napi berasal dari kasus Narkoba. Peredaran Narkoba di Lapas itu bukan isu baru. Banyak bukti dan kesaksian yang menyebutkan jika Lapas menjadi tempat peredaran yang aman dan nyaman bila petugasnya tidak ada komitmen untuk memberantas Narkoba.
Para pecandu yang sudah lama juga tidak akan pernah bisa bertobat sekalipun direhabilitasi. Memasukan para pecandu ke dalam penjara itu sama dengan memasukan para pecandu ke lembah narkoba yang lebih menyakitkan. Buwas menyebut salah satu contohnya adalah aktor senior Roy Marten. Buwas mengaku jika suatu saat Roy Marten pernah berkata jujur di hadapannya.
Roy Marten terus terang mengaku jika kapan saja bila saatnya akan konsumis maka dia akan cari. “Dia berkata terus terang kepada saya. Dia bilang, silahkan ikuti saya, silahkan tangkap saya. Karena suatu saat saya pasti konsumsi lagi. Ini sudah di luar kehendak dirinya,” ujarnya. Artinya, generasi ini sebenarnya sudah rusak dengan Narkoba.