PALEMBANG, BERITADEWATA – Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak ketika terjadi pandemi Covid-19. Dampak Pandemi menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata, rumah makan, dan penginapan turun drastis.
Penerapan standardisasi menjadi salah satu kunci memulihkan pariwisata karena dengan standardisasi, wisatawan bisa diyakinkan kembali untuk berkunjung dan pendapatan dari sektor pariwisata kembali meningkat. Bulan Mutu Nasional tahun 2022 menjadi momentum strategis untuk mendorong sektor pariwisata menerapkan standardisasi.
Pandemi Covid-19 tahun lalu, telah memunculkan berbagai aturan-aturan yang ketat guna mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas. Namun, dengan penanganan dan kerjasama yang baik dari masyarakat dan pemerintah, akhirnya tahun ini Pemerintah Indonesia dapat melonggarkan aturan-aturan tersebut. Pelonggaran aturan diharapkan dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata.
Meskipun pelonggaran aturan diberlakukan, untuk mendorong lebih cepat kepercayaan wisatawan akan pariwisata Indonesia, pelaku pariwisata seyogyanya menerapkan standardisasi. Penerapan standardisasi tidak hanya menjamin kualitas layanan, namun juga memberikan rasa aman pada wisatawan. Wisatawan tak hanya puas berkunjung namun dari sisi keselamatan dan kesehatan wisatawan juga terjamin.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad dalam pembukaan Bulan Mutu Nasional 2022 di Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu (26/10/2022).
Kukuh mengatakan standardisasi dapat menjadi jembatan untuk membantu pelaku bisnis sektor pariwisata untuk menghadapi perubahan dan menjawab tantangan dari masyarakat akan kebutuhan keamanan dan kesehatan, serta memberikan kepastian dan jaminan kepada masyarakat sebagai penikmat wisata, sehingga industri pariwisata dapat kembali menjadi pemberi kontribusi perekonomian yang menjanjikan.
“BSN sendiri telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9042:2021 Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan Tempat Penyelenggaraan dan Pendukung Kegiatan Pariwisata (CHSE). Adapun, SNI CHSE ini bersifat voluntary atau sukarela. Namun demikian, SNI ini sebagai piranti penting yang diperlukan untuk membangkitkan sektor parekraf,” ujar Kukuh.
Tercatat hingga saat ini berdasarkan data bangbeni.bsn.go.id terdapat 135 hotel/penginapan/Kawasan wisata yang tersertifikasi SNI 9042:2021.
Untuk mendukung pariwisata Indonesia semakin meningkat dan berdaya saing, melansir laman web antaranews.com tanggal 18 Oktober 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memfasilitasi 800 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi SNI Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) sepanjang 2022.
Tidak hanya itu, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah bekerjasama dengan Kemenparekraf mengembangkan skema akreditasi bagi Lembaga Sertifikasi dengan ruang lingkup kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan di tempat penyelenggaraan wisata dan industri kreatif, mengacu pada SNI 9042 : 2021.
Penerapan SNI 9042:2021 ini juga didukung oleh Skema Penilaian Kesesuaian yang disusun melibatkan pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ditetapkan melalui Peraturan BSN No. 24 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2020 tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Jasa, Lampiran IV Skema Sertifikasi SNI Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan Tempat Penyelenggaraan dan Pendukung Kegiatan Pariwisata.
Bulan Mutu Nasional 2022
Dengan tekad memajukan pariwisata Indonesia serta guna mendukung pemulihan di bidang industri pariwisata tersebut, BSN bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, menyelenggarakan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2022 di Palembang dengan mengusung tema “Indonesia Bangkit, Indonesia Kuat Bersama SNI”.
Kerja sama ini sebagai perwujudan dari komitmen dan semangat “Sumsel Maju Untuk Semua” yang tentunya tidak lepas dari komitmen pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mendukung penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kehadiran Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Sumatera Selatan sejak tahun 2017 hingga saat ini, menjadi salah satu bukti komitmen itu. Selain itu, berkat dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, KLT BSN Sumsel juga telah membina sebanyak 91 UMKM di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan sebanyak 36 UMKM telah mendapatkan sertifikat SNI. KLT BSN Sumsel juga melakukan kegiatan pembinaan dan diseminasi SPK kepada 13 Lembaga Penilaian Kesesuaian dan 21 Organisasi dan Industri di seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Sebagaimana diketahui, BMN merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan November sejak tahun 1991.
Penyelenggaraan Bulan Mutu Nasional, merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden ke 2 Republik Indonesia, pada pidato pembukaan Konvensi Nasional Standardisasi dan Penerapan Pengendalian Mutu pada tanggal 5-7 November tahun 1991, yang pada saat itu diselenggarakan oleh Dewan Standadisasi Nasional (DSN).
Dalam Konvensi tersebut, ditetapkan bahwa bulan November setiap tahun dijadikan sebagai Bulan Mutu dan Produktivitas Nasional.
Dukungan atas kegiatan BMN juga disampaikan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Herman Deru saat membuka BMN 2022. “Pemerintah provinsi Sumatera Selatan menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan puncak Bulan Mutu Nasional tahun 2022 di Palembang, Sumatera Selatan,” tutur Herman.
Sementara itu, pihaknya menyadari dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian Sumatera Selatan terdampak, sehingga menjadi kewajiban dari Pemprov Sumsel untuk pulih lebih capat dan bangkit lebih kuat.
“Potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang potensial di Sumatera Selatan, kami berdayakan dan gerakkan secara komprehensif sehingga perekonomian Sumatera Selatan kembali tumbuh dan meningkat lebih baik” ungkap Herman.
“Kami berkomitmen mengembangkan semua sektor sebagai bagian dari peningkatan perekonomian masyarakat, disamping itu potensi-potensi seperti pariwisata, adat istiadat, seni budaya dan ekonomi kreatif, serta potensi lainnya kami lakukan secara berkelanjutan dengan perencanaan terpadu bekerjasama dengan semua pihak dengan harapan ekonomi Sumatera Selatan tumbuh sebagaimana yang diharapkan,” tambahnya.
Dengan adanya penyelenggaraan BMN 2022 di Sumatera Selatan, Herman berharap dapat memperkuat kerja sama antar instansi termasuk salah satunya BSN baik instansi pemerintah maupun swasta, pelaku usaha, maupun akademisi agar tercipta sinergi yang baik untuk memulihkan dan mengembangkan seluruh sektor dalam mencapai ekonomi Sumatera Selatan yang Tangguh dan berdaya saing.
Rangkaian BMN 2022 terdiri dari diantaranya Penganugerahan Tokoh Standardisasi; Penyerahan Sertifikat SNI untuk UMKM; Penyerahan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI Bina UMK; Penyerahan Sertifikat CHSE, dan Penyerahan Secara Simbolis Bantuan Peralatan Pemenuhan Teknis SNI dari Pemprov Sumsel kepada UMKM Penerap SNI; Penghargaan Sertifikat Akreditasi LPK; Penghargaan Tata Kelola Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK); Seminar Nasional; serta Festival Produk UMK Ber-SNI.
Festival Produk UMK Ber-SNI akan berlangsung pada tanggal 28-30 Oktober 2022 di Mall Palembang Square.
“Kegiatan BMN 2022 yang dibuka oleh Gubernur Pemprov Sumsel ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat untuk menciptakan tatanan industri pariwisata baru yang lebih baik, lebih tangguh, berkelanjutan, dan memberikan kemakmuran kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada masyarakat Sumatera Selatan tak lain adalah perwujudan dari komitmen dan semangat “Sumsel Maju Untuk Semua”. Kegiatan ini diadakan secara secara offline terbatas serta online sehingga dapat diikuti oleh lebih dari 1000 peserta,” pungkas Kukuh.