Wayan Santoso si Manusia Listrik, Gini Ceritanya

Wayan Santoso mampu memegang setrum listrik tegangan tinggi

Buleleng – Wayan Santoso, kakek umur 70 tahun mampu memegang setrum listrik tegangan tinggi yang berkapasitas daya 220 volt maupun los setrum. Kemampuan kakek tua ini tak banyak orang yang mengetahui khususnya di desa Unggahan, Buleleng. Santoso hanya dikenal sebagai lelaki polos yang keseharian sebagai petani kebun cengkeh dan memelihara ayam aduan milik salah satu warga desa Tangguwisa.

Saat ditemui pada Rabu 6 September 2017 pagi, di pedalaman desa Unggahan, Buleleng. Santoso mulai menunjukan kemampuannya kepada tim Wartawan Media BeritaDewata. Kabel mulai diambil dan dialiri setrum yang berasal dari kilometer milik PLN, kemudian Santoso menginjak positif dan negatifnya.

Uniknya setrum tengangan tinggi itu mamapu diatur oleh Santoso untuk menyalakan lampu, hasilnya lampu tersebut mampu menyala, bahkan kekuatan dari aliran listik itu, mampu ia atur sendiri dari tegangan 5 watt sampai 30 watt, tergangtung maunya Santoso.

Diketahui, Santoso merupakan lulusan tahun 1968 Universitas Saraswati Denpasar, kakek tua ini berasal dari Desa Unggahan Buleleng, Bali. Semasa mudanya Lelaki tua ini biasa melanglang buana, dan lama hidup diluar pulau Bali sebagai Nahkoda kapal laut di Provinsi Kalimantan dan berlayar menelusuri sungai Balik Papan- Samarinda- Pontianak pada tahun 1970 an.

Kemampuan Santoso sepertinya tidak ada yang menyamai di Indonesia. Kelebihan yang dimilikinya, ia gunakan untuk keluarga sendiri sebagai terapi tubuh, sesekali digunakan untuk mengobati yang sedang mengalami gangguan seperti penyakit Setruk. Saat wartawan mencoba untuk di terapi dengan setrum listrik, beberapa bagian tubuh dirabanya dan dialiri setrum, uniknya lagi listrik yang masuk menyentuh tubuh dari tangan Santoso tersebut Ia atur sendiri, separuh tubuh bisa merasakan, dan sebelah tubuh bisa tidak merasakan aliran setrumnya.

“Ayo saya tangtang PLN kalau berani memegang setrum listrik tanpa pakai apa-apa, cukup dengan tangan kosong tanpa memakai alas kaki. Jangankan tegangan 220 volt los setrum saya bisa, kalau ada yang berani saya mau berguru,” celoteh Wayan Santoso. Menurutnya, selain bisa mengendalikan strum listrik, Ia mengaku mampu menggunakan tangan kosongnya untuk menggoreng.

Hal tersebut langsung diperaktekan di depan tim Wartawan. Santoso memasukan tangannya kedalam minyak panas dan sudah mendidih diatas wajan. Menurut Santoso, dulu di daerah Pupuan Tabanan, Bali ada orang yang lagaknya sombong membeli pisang goreng saat berteduh sambil menunggu hujan reda.

“Kebetulan ada saya, dia membentak-bentak pedagang dengan menyuruh cepat menggoreng pisangnya dan banyak lagi kata-kata orang itu. Karena kasihan pedagang itu dibentak saya samperin, saya bantu dia, lalu saya ambil pisang dan saya goreng dengan tangan kososng. Orang yang tadi ngoceh kepada pedagang itu, langsung diam tanpa suara melihat saya,” imbuhnya.

Salah satu warga Desa Unggahan yang merupakan tetangganya, saat dikonfirmasi tentang keahlian Wayan Santoso, mengaku tidak mengetahuinya, kalau selama ini Santoso mempunyai kelebihan seperti itu. Santoso dinilanya biasa saja sebagai kakek tua pemelihara ayam dan petani kebun cengkih. Namun walau tak banyak yang tau tentang keahlian yang dimiliki Santoso di Desa Unggahan, namun manusia listrik ini banyak mengenal di daerah Lovina, bahkan Santoso menyebut orang Lovina semua saudara.

 

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here