DENPASAR, BERITADEWATA – Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok Oka Sukawati berkesempatan hadir dan memberikan sambutan pada acara Digitalisasi Pembayaran 4 Mall S.I.A.P Qris dan Digitalisasi Layanan Informasi Website Kupva BB di Plaza Renon, Denpasar, Selasa (9/8/22).
Acara ini turut dihadiri Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Manager Mall Plaza Renon, Mall Level 21, Mall Trans Studio Bali, Mall Duta Plaza, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali, Kepala Cabang PT. Bank Negara Indonesia Wilayah Bali NTB NTT, Pimpinan Bank Mega, Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali, serta Merchant di pusat perbelanjaan.
Wagub Cok Ace dalam kesempatan tersebut, mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada Bank Indonesia dan Bank lainnya yang turut membantu membangkitkan perekonomian Bali yang sempat terpuruk di posisi ke-34 yang kini naik ke posisi 31 pasca pandemi Covid-19.
Dalam mengupayakan digitalisasi pembayaran melalui QRIS, orang nomor dua di Bali bersama dengan kepala perwakilan BI Bali telah melakukan berbagai sosialisasi di beberapa daerah.
Ia pun berharap QRIS dapat digunakan sebagai transaksi resmi yang dapat digunakan diberbagai tempat seperti pasar, mall dan berbagai UMKM lainnya. Hal ini dilakukan karena dirasa penggunaanya lebih aman dan efisien.
Selain itu, Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan merchant-merchant harus siap dengan pembayaran digital untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran digital. Ia juga berharap langkah ini dapat diikuti oleh seluruh mall di Bali.
Selain melakukan peresmian digitalisasi sistem pembayaran melalui qris, acara ini juga melakukan peluncuran layanan digitalisasi informasi website Kegiatan Upaya Penukaran Valuta Asing Bukan Bank atau yang lebih disingkat dengan KUPVA BB.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi scam yang dilakukan oleh money changer yang tidak terdaftar di Bank Indonesia dan memudahkan wisatawan asing dalam bertransaksi.