SMKN 1 Sukawati Gelar Pameran Virtual, Dukung Kreativitas Siswa Lewat Teknologi 3D

SMKN 1 Sukawati Gelar Pameran Virtual, Dukung Kreativitas Siswa Lewat Teknologi 3D

GIANYAR, BERITA DEWATA – SMK Negeri 1 Sukawati, Gianyar, Bali, mulai memanfaatkan teknologi untuk memperluas ruang ekspresi siswa di bidang seni dan desain. Lewat pelatihan dan penerapan online virtual exhibition, siswa kini bisa memamerkan karya secara digital dalam format 3D interaktif yang bisa diakses dari mana saja.

Program ini digelar sebagai bagian dari pengabdian masyarakat oleh tim dosen Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali. Kegiatan berlangsung selama Januari hingga Mei 2025 dan bertujuan mendorong penguasaan teknologi kreatif serta literasi digital di kalangan pelajar SMK.

Ketua tim pelaksana, I Gede Suardika, menjelaskan bahwa platform pameran digital ini membuka ruang baru bagi siswa untuk menampilkan hasil karya mereka ke publik tanpa batasan ruang dan waktu.

“Kami ingin karya siswa tak hanya terpajang di ruang kelas, tapi juga bisa diakses siapa saja, kapan saja. Di era digital dan industri kreatif saat ini, pameran virtual jadi jawaban,” kata Suardika, Sabtu (6/7/2025).

Platform yang digunakan adalah Virtualex, aplikasi virtual exhibition 3D multiplayer buatan tim STIKOM Bali. Di dalamnya, pengunjung bisa menjelajahi ruangan pamer seperti galeri sungguhan, lengkap dengan avatar, info karya, dan fitur navigasi.

Selama kegiatan berlangsung, siswa dan guru mengikuti beberapa tahap pelatihan. Mulai dari penyusunan modul, penginstalan aplikasi, hingga simulasi pameran digital.

Beberapa pencapaian yang berhasil diraih antara lain:

  • Terpasangnya aplikasi Virtualex di perangkat sekolah
  • Satu gelaran pameran virtual penuh terselenggara
  • Dua modul pelatihan digital diterbitkan
  • Belasan siswa dan guru terlibat aktif

Tak hanya itu, pihak pengabdi juga menyerahkan dua tablet Android dan akun premium aplikasi untuk mendukung keberlanjutan program di sekolah.

Plt Kepala Sekolah SMKN 1 Sukawati, I Made Soma, menyambut positif program ini dan berharap pelatihan ini menjadi awal dari transformasi digital di sekolah seni.

“Kami berterima kasih atas kontribusi tim STIKOM Bali. Ini bisa jadi model untuk pengembangan pendidikan berbasis teknologi di bidang seni,” ujarnya.

Gianyar sebagai pusat seni dan budaya Bali dinilai punya potensi besar dalam industri kreatif. Kolaborasi antara kampus dan sekolah kejuruan seperti ini dinilai strategis untuk mendukung pengembangan SDM di sektor ekonomi kreatif.

Suardika menegaskan, pameran virtual bukan hanya alternatif saat pandemi, tapi bisa menjadi solusi jangka panjang di era digital saat ini.

“Virtual exhibition ini adalah cara baru menyampaikan pesan seni. Kami berharap sekolah lain bisa mengikuti langkah ini,” tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here