Denpasar – Tindakan tegas akan dilakukan oleh petugas dari PT Jasa Marga Bali Tol yang mengelolah Tol Bali Mandara yang menghubungkan Denpasar-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua. Sejak awal Oktober nanti atau tepat tanggal 1 Oktober, setiap pengguna Tol Bali Bandara wajib menggunakan e-toll atau uang elektroni (Unik).
Direktur Utama Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim menegaskan, jika pengguna sampai dengan tanggal 1 Oktober tidak memakai e-toll maka pengguna akan dihalau keluar atau dilarang melewati jalan tol. “Kita sudah melakukan sosialisasi secara terus menerus. Hingga 1 Oktober belum juga menggunakan e-toll, maka dengan terpaksa kita pulangkan. Kita suruh balik kanan. Dan alurnya akan disiapkan secara khusus bagi pengguna yang akan diminta keluar baik mobil maupun sepeda motor,” ujarnya.
Namun menurut Tito, menjelang pemberlakuan e-toll sampai dengan beberapa lama setelah tanggal 1 Oktober 2017, di seluruh pintu gerbang tol baik di Benoa, Ngurah Rai maupun Nusa Dua akan disiapkan konter penjualan kartu e-toll. Konter tersebut akan disupport beberapa bank seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, BPD, BCA, dan bahkan bisa digunakan Indomart Card.
“Artinya, pengguna yang belum memiliki kartu e-toll diberi kesempatan untuk membeli kartu yang tersedia di depan pintu gerbang masuk tol. Bila tidak bisa juga, maka kami sudah menyiapkan jalur untuk keluar dari jalur tol. Silahkan menggunakan jalur biasa,” ujarnya. Untuk mengantisipasi kepadatan atau kemacetan maka petugas tol sudah menyiapkan jalur khusus agar pengguna yang tidak memiliki e-tol dan tidak mau membelinya saat itu juga bisa keluar melalui jalur yang sudah disiapkan.
Menurut Tito, pemberlakuan e-toll tersebut untuk turut menyukseskan program pemerintah yaitu Gerakan Nasional Non Tunai (GNT). Untuk merangsang pemberlakukan e-toll, maka sejak tanggal 4 sampai 10 September nanti akan diberikan potongan tarif tol sebesar 10 persen khusus bagi pengguna kartu e-toll.
“Potongan 10 persen bagi pengguna e-toll tersebut akan diberlakukan selama 7 hari mulai tanggal 4 September pukul 06.00 Wita hingga tanggal 10 September pukul 21.00 Wita. Ini untuk merangsang agar para pengguna Tol Bali Mandara segera menggunakan e-tol sebelum pemberlakukan secara umum pada 1 Oktober 2017 nanti,” ujarnya.
Menurut Tito, pemberlakukan e-tol ini diberlakukan karena sejak Oktober nanti layanan transaksi Tol Bali Mandara tidak lagi menggunak uang tunai atau cash, melainkan beralih ke ke uang elektronik atau kartu e-tol. Masyarakat didorong untuk menggunakan uang elektronik. Transaksinya praktis, lebih cepat, tidak menimbulkan kemacetan dan juga bisa digunakan untuk belanja di toko atau swalayan.
Sosialisasi terus dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Hal ini dibuktikan dengan terjadi peningkatan penggunaan e-tol. Data terakhir menunjukkan jika pengguna sebelumnya mencapai 14 persen, maka hingga akhir Agustus sudah naik mencapai 19 persen. Diprediksi pada September 2017 nanti jumlah tersebut akan terus meningkat karena pada Oktober nanti akan diberlakukan secara menyeluruh menggunakan e-toll.