PENA NTT Bali Distribusi Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 50 Juta ke Pengungsi Lembata

Bantuan kemanusian tersebut sudah tiba di Pelabuhan Lewoleba Lembata, Selasa (29/12/2020) pagi dan langsung didistribusikan kepada para pengungsi yang belum tersentuh bantuan pemerintah.

DENPASAR, BeritaDewata – Puluhan wartawan asal NTT di Bali yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT Bali mendistribusikan bantuan bagi pengungsi Gunung Ile Lewotolok, di Lembata, NTT.

Bantuan senilai lebih dari Rp 50 juta tersebut dihimpun dari para donatur di Bali dan sekitarnya dan diantar langsung oleh perwakilan PENA NTT yakni Ketua PENA NTT Igo Kleden, Ketua Panitia Amal, Robinson Gamat dan dan jurnalis senior televisi Ambrosius Boli Berani. Bantuan kemanusian tersebut sudah tiba di Pelabuhan Lewoleba Lembata, Selasa (29/12/2020) pagi dan langsung didistribusikan kepada para pengungsi yang belum tersentuh bantuan pemerintah.

“Bantuan kemanusiaan ini kami galang melalui panitia amal yang dibentuk pasca erupsi Gunung Ile Lewotolok di Ile Ape Lembata. Kami gelar malam amal, kupon bazar dan sumbangan para donatur di Bali melalui rekening khusus panitia amal. Kami antar sendiri sekaligus melihat kondisi pengungsi,” ungkap Ketua PENA NTT Igo Kleden di Lewoleba.

Igo menjelaskan, donasi yang masuk melalui PENA NTT dibelanjakan barang kebutuhan pengungsi di Bulog Larantuka sebanyak 2,5 ton. Barang diangkut menggunakan Kapal Motor (KM) Sinar Mutiara dari Pelabuhan Larantuka menuju Pelabuhan Lewoleba.

“Barang sembako seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan mie instan kami beli di Bulog Larantuka 2,5 ton. Tadi malam kami loading barang ke kapal. Kemudian tim mengawal barang ke Lewoleba,” jelasnya didampingi Ketua Panitia Amal, Robinson Gamar. Bantuan itu sengaja dibelanjakan di Larantuka agar perputaran uang tetap ada di daerah.

Ketua Panitia Amal Robi Gamar menjelaskan, tim PENA NTT berangkat dari Denpasar melalui Maumere, selanjutnya jalan darat menuju Larantuka. Menurutnya, selain bantuan sembako, pihaknya juga berkoordinasi dengan rekan jurnalis di Lembata terkait bantuan seng untuk atap rumah pengungsi yang rusak akibat terjangan material letusan.

“Jadi selain sembako, kami juga bantu beli seng untuk atap rumah pengungsi yang bocor. Tapi karena keterbatasan dana donasi, sehingga kami beli sesuai anggaran sisa belanja bahan pokok. Selain itu, kami juga bawa masker sumbangan BPBD Bali dan pakaian layak pakai dari donatur,” kata Robi.

Robi menambahkan, distribusi barang bantuan ini akan dibantu oleh Komunitas Pemuda Pelajar Lembata (Kopral). Target bantuan kepada warga yang mengungsi di kebun dan titik pengungsian yang telah diverfikasi. “Kami dibantu teman-teman Kopral Lembata. Titik distribusi sudah didata, sehingga tiba di sini (Lewoleba) kami packing 300 paket sebelum distribusi,” ujarnya.

Hal sendaga disampaikan Sekretaris Panitia Amal, Ambros Boli Berani yang ikut mengawal bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gunung Ile Lewotolok. Putra asli Adonara ini mengatakan, bantuan para donatur yang dipercayakan melalui PENA NTT Bali merupakan amanah yang harus tepat sasaran.

“Ini amanah dari para donatur melalui donasi yang dipercayakan ke PENA NTT. Karena amanah, maka harus kami kawal sehingga datang bertiga. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban sesama saudara pengungsi,” kata Ambros.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here