DENPASAR, BERITA DEWATA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus mendorong peningkatan inklusi keuangan bagi penyandang disabilitas. Salah satu upayanya dilakukan lewat edukasi keuangan dan aksi sosial dalam rangka program OJK Peduli 2025 yang digelar di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Rabu (11/6/2025).
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara OJK Bali, UMKM disabilitas dari KUBE Gantari Jaya binaan Dinas Sosial Kota Denpasar, dan PT BPD Bali.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat berkebutuhan khusus soal pengelolaan keuangan dan akses ke layanan keuangan dari Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK).
“Melalui program SETARA (Akses Pelayanan Keuangan untuk Disabilitas Berdaya) dan OJK Peduli ini, diharapkan PUSK bisa memperluas layanan keuangan yang inklusif untuk masyarakat disabilitas,” ujar Puji dalam sambutannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Bali, Irhamsah; Pengelola Yayasan Bunga Bali, Nyoman Dana; Pengelola KUBE Gantari Jaya, I Nyoman Juniarta; dan Kepala Bidang PT BPD Bali, Danan.
Nyoman Dana menyampaikan apresiasinya atas kepedulian OJK Bali terhadap para penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anggota yayasan kami, khususnya pelaku UMKM penyandang disabilitas agar bisa lebih memahami layanan perbankan,” katanya.
Sementara itu, I Nyoman Juniarta yang juga pelaku usaha kopi Difel Café menceritakan pengalamannya membangun bisnis sejak 2023. Saat ini, Difel Café sudah memiliki tujuh orang barista difabel dan aktif mengikuti pameran serta memberikan pelatihan untuk komunitas disabilitas.
“Keterbatasan fisik bukan halangan untuk berkarya. Kami terus belajar dan berkembang,” kata Juniarta.
Danan dari BPD Bali juga menegaskan komitmen perusahaannya untuk terus mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha disabilitas.
“Ini adalah bagian dari kepedulian sosial kami kepada komunitas, serta mendorong keuangan yang lebih inklusif di Bali,” ujar Danan.
OJK berharap, sinergi dengan industri jasa keuangan dan stakeholder daerah bisa memperkuat ekosistem keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang lebih sehat.