DENPASAR, BERITA DEWATA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas RI Rachmat Pambudy meresmikan reaktivasi Sekretariat Transformasi Ekonomi Kerthi Bali (EKB) di Kantor Bappeda Provinsi Bali, Rabu (15/10/2025).
Reaktivasi ditandai dengan pemotongan pita bersama Gubernur Bali Wayan Koster, pembukaan pintu dengan sistem sidik jari, dan pengungkapan papan nama sekretariat. Langkah ini menandai babak baru kelanjutan program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, konsep ekonomi lokal berkelanjutan yang digagas Koster sejak 2021.
Dalam paparannya, Gubernur Koster menjelaskan konsep Ekonomi Kerthi Bali lahir dari refleksi mendalam saat pandemi Covid-19 yang sempat meluluhlantakkan ekonomi daerah.
“Kalau Bali dibiarkan hanya bergantung pada pariwisata, ini akan menjadi ancaman bagi sumber perekonomian masyarakat. Karena itu, kita harus mengembangkan sumber daya lokal sebagai keunggulan baru,” ujar Koster.
Menurutnya, EKB merupakan sistem ekonomi yang harmonis terhadap alam, ramah lingkungan, dan berbasis kearifan lokal. Tujuannya adalah mewujudkan Bali yang berdikari secara ekonomi serta berkelanjutan dengan nilai-nilai Sad Kerthi.
Koster juga memaparkan kinerja ekonomi Bali tahun 2024 yang tumbuh 5,48%, lebih tinggi dari nasional (5,03%), dengan tingkat kemiskinan 3,8% dan pengangguran terbuka hanya 1,79%—terendah di Indonesia.
“Bali memberi kontribusi besar bagi devisa nasional dari sektor pariwisata, mencapai Rp167 triliun atau 53,6 persen. Karena itu kami berharap ada feedback yang sebanding dari pemerintah pusat,” tambahnya.
Menteri Pambudy: Bali Punya Keberanian Langka
Menteri Pambudy mengapresiasi keberanian Bali di bawah kepemimpinan Koster yang berani melakukan transformasi ekonomi dan tidak hanya mengandalkan sektor glamour pariwisata.
“Bappenas sangat mendukung dan berkepentingan dengan konsep ini. Kami ingin punya model pembangunan daerah yang berbasis keunikan, keunggulan, dan budaya lokal—seperti Bali,” ujarnya.
Menurut Pambudy, konsep Ekonomi Kerthi Bali bisa menjadi model pembangunan nasional dari Aceh hingga Papua, dengan fokus pada keberlanjutan dan kemandirian daerah.
Acara ditutup dengan penyerahan Peta Jalan Transformasi EKB dan Manual Book PMO oleh jajaran Bappenas kepada Gubernur Koster. Sebagai simbol penghargaan, Ibu Putri Suastini Koster juga menyerahkan cenderamata kain tenun endek khas Bali kepada Menteri Pambudy dan istri.
