Kapolda Siapkan Dua Kapal Evakuasi Pengungsi

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose

Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyebutkan bahwa untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan apabila nantinya terjadi letusan Gunung Agung pihaknya telah menyiapkan jalur laut sebagai alternatif evakuasi guna menekan jumlah korban yang dimungkinkan terjadi.‬

“Saya sudah mengecek langsung. Sampai saat ini belum ada magma yang dibilang magma dingin. Tetapi yang ada baru debu yang keluar dari gunung, yang freatik itu. Debu vulkanik itu menggumpal lalu datang hujan maka terjadilan banjir,” ujarnya di Sanur Bali, Senin (4/12). Menurutnya, abu yang keluar selama ini adalah uap air yang bertemu dengan kawah yang panas. Jadi tidak ada istilah magma atau lontaran material lainnya.

Sekalipun belum keluar lahar dingin namun pihaknya tetap siap siaga baik personil maupun jalur evakuasi. “Untuk evakuasi, kami sudah siapkan melalui jalur laut. Jalur laut ini dibutuhkan bilamana jalur darat sudah dipenuhi material misalnya abu vulkanik atau lahar. Kita tetap berdoa supaya ini tidak terjadi. Kalaupun terjadi kami sudah antisipasi dari jalur laut,” terangnya.

Saat ini sudah ada dua kapal yang siap dimobilisasi untuk evakuasi pengungsi. Kedua kapal itu merupakan bantuan Mabes Polri dan satunya didatangkan dari Labuanbajo, NTT. Dalam kesempatan tersebut kapal yang juga rencananya dilibatkan dalam evakuasi jalur ini turut dipamerkan. “Kita lihat tadi ada kapal ukuran lebih besar kapasitas 50 orang yang di-BKO-kan dari Mabes Polri dan jajaran,” terangnya.‬

Sejauh ini pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan KaKorPolairud sehingga dikirimkanlah sejumlah kapal tersebut dari Surabaya maupun Labuan Bajo guna mem-back-up Bali. Sewaktu – waktu jika jalur darat terputus.‬ “Sekali lagi kami tidak menginginkan terjadinya erupsi Gunung Agung. namun jika terjadi kami akan bekerja sama dengan stakeholder yang lain. Kami sudah siap,” terangnya.‬

Kapolda sendiri menegaskan bahwa pihaknya mengikuti arahan dari Presiden RI Joko Widodo yang menegaskan zero insident/accident yang akan terjadi di masyarakat nantinya. Namun sejauh pantauannya dikatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di KRB III DAN II sudah cukup tinggi.

Sehingga accident tersebut benar – benar bisa ditekan seminimal mungkin. Ia mengaku selama ini memang masih ada warga yang masuk ke zona bahaya tetapi semuanya masih bisa ditolerir karena alasannya yang jelas dan mudah digerakan.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here