Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika rupanya sepakat dan mendukung dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Gusti Ngurah Sudiana soal pemutusan jaringan internet saat Nyepi di Bali.
Dalam surat keputusan bersama (SKB) oleh Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, dalam salah satu pointnya adalah meminta agar jaringan internet dimatikan saat Nyepi.
“Saya sangat setuju kalau internet itu tidak beroperasi. Satu hari saja internet tidakk beroperasi tidak akan mati. Saya sendiri akan mematikan gedget saya selama 24 jam. Saya mau tahu, apakah keesokan harinya saya mati atau tidak,” ujar Pastika di Denpasar, Rabu (7/3).
Semestinya, dunia harus tahu itu. Kalau Bali minta dalam sehari tidak ada internet. Itulah keunikan Bali. Itulah Bali yang Taksu. Pastika yakin jika sehari tanpa internet di Bali, maka Bali justeru akan menjadi pusat perhatian dunia.
Satu hari tanpa internet justeru akan menaikan taksu Bali yang muncul dari cara Bali memperlakukan bumi dan langit, dari perilaku warga Bali yang terus berdoa dan upacara keagamaan, yang digelar setiap hari.
Selain itu, dalam Nyepi itu ada tiga hal uang pantang yakni tidak menyalakan api, tidak beraktifitas atau bekerja, tidak menggelar hiburan yang tidak sehat, dan tidak bepergian.
“Tidak berinternet itu merupakan implementasi dari empat larangan tersebut yang disyaratka dalam Nyepi. Bali itu memang unik,” ujarnya. Kecuali ada emergency seperti seperti rumah sakit dan insiden lainnya.
Menurut Pastika, larangan itu juga belum tahu apakah bisa dilakukan atau tidak. Namun ia berharap agar Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa membantu bagaimana caranya agar bisa memutus jaringan internet di Bali saat Nyepi.
Selama ini secara teknisi sudah bisa menghentikan broadcasting (BC) televisi, radio dan sebagainya. Seharusnya internet juga bisa. “Kalau internet, bagaimana caranya agar bisa diputuskan, itu di luar kemampuan kita. Tujuannya juga baik yakni untuk menjaga keseimbangan alam ini, menyiapkan bumi, untuk kehidupan berikutnya, tida menggunakan energi secara berlebihan. Sekurang-kurangnya orang Bali jangan main internet pada saat Nyepi,” ujarnya.
Ini harus muncul dari kesadaran, dari dalam diri sendiri. Agama itu jangan dipaksakan, harus memiliki kesadaran diri yang matang.
Pastika berharap, melalui pemberitaan yang luas dari berbagai media, diharapkan agar pihak-pihak terkait untuk membantu bagaimana caranya menyetop jaringan internet di Bali.
Pihaknya tidak pernah menanyakan kepada Kementerian Kominfo tentang bagaimana caranya mematikan jaringan internet tersebut. Ia berharap pihak Kominfo bisa memahami kebutuhan rakyat Bali pada saat Nyepi.