Dubes Arab Saudi Klarifikasi Guyonan Teror Bom dalam Pesawat

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi (kiri)

Beritadewata.com, Denpasar – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi membuat klarifikasi bahwa guyonan teror bom di pesawat Lion Air bukan dari rombongan kerajaan. Mereka adalah wisatawan biasa yang kebetulan akan pulang dan sudah menghabiskan masa liburan di Bali. Dubes juga langsung menemui warganya pelaku yang meneriakan kalimat jika pesawat akan meledak. Namanya Aljohani Dakheeallah Awdah M (58).

Selain mengklarifikasi bahwa warganya tersebut bukan dari rombongan kerajaan, Dubes juga mengaku sudah mewawancarai warganya untuk bertanya langsung kebenaran guyonan teror bom dalam pesawata tersebut. Menurutnya, insiden tersebut akibat salah paham dalam bahasa Arab. Menurutnya, saksi  bernama Kliengene Bohol, WNA asal Philipina itu hanya salah mendengar saja.

“Kebetulan yang terjadi semalam salah kedengaran dengan penumpang lain. Antara warga Arab Saudi dengan orang Philipina,” ujarnya. Warganya tersebut tidak bisa berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris yang baik. “Dia tidak bisa berbicara dengan bahasa Inggris. Kebetulan karena pesawatnya ini safety dan mendengar hal tersebut makanya pesawat dikembalikan,” jelas Osama.

Aljohani sudah menjalani pemeriksaan dan sudah di BAP oleh polisi. “Baik warga kami maupun dari orang dari Philipina sudah di BAP dan tidak ada masalah. Mereka sudah bisa pulang,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa wisatawan asal Arab tersebut teriak di dalam pesawat Lion Air saat akan menuju Jakarta dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu 8 Maret 2017 sore. Sontak semua penumpang tersebut pun takut, dan akhirnya pilot memutuskan untuk kembali dan tidak terbang. Terkait hal tersebut pihak Dubes Arab Saudi pun tidak meminta maaf atas insiden yang menggegerkan seluruh penumpang Lion Air.

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose mengaku turun langsung ke lokasi untuk memeriksa tersangka pelaku yang berteriak jika pesawat Lion Air JT 015 tujuan Denpasar-Jakarta akan meledak sesaat setelah terbang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (8/3) sore.

“Dari keterangan tersangka pelaku dia melakukan itu hanya bercanda. Dia bernama Aljohani, dia bercanda saya sendiri yang lakukan pemeriksaan. Setelah dapat laporan saya langsung koordinasi di bandara di Base Ops saya periksa, kroscek dengan pihak Air Line maupun dengan diduga tersangka dan saksi. Dan dia mengaku hanya bisa sedikit berbicara dalam bahasa Inggris, sesudah saya ajak bercanda dalam bahasa Inggris dia mau bicara bahasa Inggris,” ujarnya.

Kapolda melanjutkan, setelah diperiksa selama lebih dari 1,5 jam dengan dibantu Interpreter Arab dan orang Bali yang bisa Bahasa Arab, tidak ditemukan hal-hal yang signifikan dari pelaku. “Lebih dari 1,5 jam pemeriksaan kita lakukan dan juga kita lakukan pemeriksaan lanjutan oleh Gegana atau Jihandak juga dilakukan pemeriksaan namun tidak ditemukan hal yang signifikan. Walau bercanda kita tetap tindak serius, kita lakukan sesuai SOP (Standar Operation Procedure) penyelidikan kita harus mengambil keterangan,” ujarnya.

Dan setelah dinterview, ada lima warga Arab Saudi. Namun tidak ada hubungannya dengan delegasi dari delegasi rombongan Arab Saudi milik Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. “Masih ada lebih dari 1011 rombongan raja dan crewnya yang masih berada di Bali. Kita sudah cek ke Saint Regis dan hotel yang lain. Kelima orang ini tidak ada hubungan satupun dalam rombongan,” tandasnya.

Bahkan, dari hasil pemeriksaan salah satu rekan diduga tersangka ini merupakan mantan polisi lalu lintas, mereka berasal dari kota Makah dan Madina. “Memang menurut keterangan cabin crew dari saksi Filipina memang dia ini bercanda,” pungkasnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here