Dishub Canangkan Penambahan Bus Sekolah Demi Buleleng Sebagai Kota Pelajar


BULELENG – Dengan semakin langkanya Angkutan Umun dalam Kota dan luar Kota Singaraja, kini masyarakat Singaraja akan kembali bisa memanfaatkan keberadaan dua unit bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng.

Selain itu, dishub berencana ada penambah kembali beberapa unit bus sekolah untuk beberapa trayek yang belum terlayani. Tak tanggung-tanggung, Dishub Buleleng mengajukan 4 buah proposal untuk 4 unit bus sekolah tambahan, untuk memenuhi permintaan masyarakat Buleleng yang belum terjamah oleh layanan bus sekolah gratis.

Penambahan beberapa armada bus sekolah gratis ini, dilakukan setelah melalui beberapa evaluasi selama masa penggunaan bus sekolah yang diperuntukan bagi pelajar di tingkat SD, SMP, SMA/SMK yang ada di Kota Singaraja.

Dengan antusias yang tinggi, Dishub banyak menerima masukan untuk menambah bus sekolah bagi masyarakat yang tidak kebagian di dalam memanfaatkan bus sekolah itu.

Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan AP dikonfirmasi mengatakan, antusias masyarakat untuk ikut memanfaatkan bus sekolah gratis sangat tinggi. Bahkan melihat tingginya antusias itu, membuat Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnya langsung memerintahkan Dishub Buleleng untuk membuat proposal ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub), sesuai kebutuhan awal.

“Kebutuhan awal itu 4 unit bus sedang dengan kapasitas 34 seat tempat duduk. Kebutuhan 4 unit itu berdasarkan kajian, tapi kami minta bertahap, beda dengan teman-teman di Kabupaten lain yang mengadakan lewat APBD-nya, seperti Badung 10 bus, Kota Denpasar 9 bus. Kita karena PAD terbatas dan belum cukupi hal itu, kami mohon ke Kemenhub,” kata Gunawan AP. Ditemui, Senin (19/2/2018).

Selama ini trayek bus sekolah berangkat dari Terminal Sukasada melintasi Jalan Jelatik Gingsir, Veteran, Ngurah Rai, Letkol Wisnu, Gajah Mada, Diponegoro, Erlangga, hingga berakhir di Terminal Penarukan. Sementara 1 lagi, bus berangkat dari Terminal Penarukan lewat Jalan Surapati, Imam Bonjol dr. Sotomo, Pramuka, Ngurah Rai, Veteran, Jelatik Gingsir dan berakhir di Terminal Sukasada. “Trayek selama ini selalu padat (dipenuhi pelajar, red) dari yang sudah berlangsung,” jelas Gunawan AP.

Lanjut Gunawan, menurutnya dengan adanya tambahan beberapa armada bus sekolah itu nantinya akan diperuntukan bagi pelajar di kawasan Lovina ke Singaraja. Sebab, permintaan untuk ikut memanfaatkan bus sekolah gratis itu paling banyak muncul dari wilayah Lovina. “Nanti untuk trayek barat, dan itu sangat diperlukan disana. Karena permintaan tinggi, di barat wilayah Lovina belum terlayani,” ungkap Gunawan AP.

Sementara disisi lain jika nantinya pengajuan proposal ke Kemenhub belum disetujui, maka Gunawan AP mengaku, sudah menyiapkan alternatif lain. Yakni, dengan melibatkan angkutan perkotaan (angkot) dan angkutan pedesaan (angdes) untuk angkutan siswa. Namun rencana itu, memerlukan penelitian lebih lanjut dari Bappeda Litbang Buleleng.

“Kami sudah kami ke Bappeda Litbang untuk melakukan penelitian soal harga. Seperti di Tabanan, Gianyar, Bangli, kan tidak ada bus sekolah. Mereka malah berdayakan angkot. Sekarang berapa sih, biaya 1 bulan untuk bemo? Kemarin, Bappeda sudah minta proposal kami, ya mudah-mudahan disetujui. Kalau sudah, kami manfaatkan bemo kota,” ujar Gunawan AP.

Disinggung jika pengajuan proposal bus disetujui dan penelitian sudah berjalan, Gunawan mengaku, akan mengadopsi kedua-duanya. Tentunya, dengan catatan terutama terkait anggaran.

Menurut rencananya, jika nantinya angkutan siswa jatuh pada pilihan memakai angkot dan angdes, maka angkutan yang laik dan mempuni dipilih. Sehingga, angkutan gratis baik itu bus maupun angkutan berupa bemo untuk siswa di Buleleng dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

“Kalau bus disetujui, dan penelitian jalan, kemudian anggaran memenuhi. Ya, kami pakai keduanya jalan. Untuk saat ini, biaya operasional bus karena baru, ya perawatan masih minim. Paling biaya paling banyak ke bbm dan ban saja,” pungkas Gunawan AP.

Menurut rencananya, jika nantinya angkutan siswa jatuh pada pilihan memakai angkot dan angdes, maka angkutan yang laik dan mempuni dipilih. Sehingga, angkutan gratis baik itu bus maupun angkutan berupa bemo untuk siswa di Buleleng dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here