BeritaDewata.com, Denpasar – Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali Yasa Adi Susanto yang akrab dipanggil Bro Adi menegaskan, jika PSI Bali sekalipun tidak berhak mengusung calon gubernur dalam Pilkada Bali nanti tetapi tetap akan mengerahkan dukungan kepada salah satu kader yang sudah muncul. Rapat untuk mendukung salah satu figur tersebut telah dilakukan sekitar 2 bulan yang lalu. Ia menjelaskan, berdasarkan nama-nama yang masuk ke PSI Bali selama ini, maka 70 persen dukungan PSI Bali mengarah ke IB Rai Darma Wijaya Mantra yang saat ini masih menjadi Walikota Denpasar.
“Kami sudah melakukan evaluasi dari 12 nama yang masuk. Dalam rapat evaluasi tersebut akhirnya dilakukan voting terhadap 12 nama yang masuk, dan hampir 70 persen hasil rapat evaluasi mengarahkan dukungan kepada Rai Mantra. Tentu saja dengan alasan yang masuk akal. Nama-nama itu akan kami bawa ke rapat DPP PSI yang rencananya akan digelar pada 10 Juni 2017 nanti di Jakarta. Setelah itu baru dikeluarkan rekomendasi,” ujarnya di Denpasar, Rabu (31/5).
Sekalipun hasil voting ada 70 persen mendukung Rai Mantra, namun PSI Bali tidak bisa mengumumkan nama tersebut sebelum ada rekomendasi resmi dari DPP PSI. “Karena bagaimanapun selama ini kita belum memiliki legalitas, dimana kita tidak bisa mengusung tetapi kita hanya mendukung. Kalau kita mau mengusung maka kita harus mengikuti pemilu sebelumnya.
Namun kita yakin jika keputusan DPP PSI itu pasti bottom up, dan bukan top down. Sebelum ada rekomendasi resmi, kami tidak bisa mengatakan mendukung nama tertentu. Ini yang saya bilang hanya suara internal PSI Bali bahwasanya dukungan 70 persen itu mengarah Rai Mantra,” ujarnya.
Dala pemilihan Cagub, PSI Bali dan umumnya sudah memiliki kriteria khusus. Ada tiga kriteria yakni tidak cacat moral, cacat hukum dan cacat politik. Cacat hukum misalnya terindikasi bermasalah di Mabes Polri, Polda, KPK, Kejaksaan. Cacat hukum ini sekalipun masih terindikasi, maka tetap akan jadi bahan pertimbangan.
“Walaupun belum dijadikan tersangka, tetapi kalau kuat terindikasinya kenapa dan orangnya bermasalah kenapa kita usung atau kita dukung. Kita akan mendukung orang orang yang bersih. Jadi di PSI kita mendukung orang orang yang bersih dari korupsi dan bersih tersangkut kasus. Sehingga peluang figur yang kita dukung itu kemungkinan 75 persen menang itu ada. Kalau orangnya bermasalah untuk apa kita dukung hanya karena orangnya diusung oleh partai besar, kita tidak mau seperti itu.
Selain itu, untuk konteks lokal Bali, PSI Bali akan mempertimbangkan calon yang benar benar membangun Bali dengan segala macam dinamika dan kearifan lokalnya. Di Bali itu ada aspek budaya dan pariwisata. Orang yang dipilih PSI Bali harus bener benar mencintai ataupun mau menjaga kearifan lokal menjaga tradisi dan budaya. Karena tanpa tradisi dan budaya yang kita pertahankan maka pariwisata itu tidak akan jalan. Figur yang dipilih minimal bisa menjaga eksitensi apa yang dimiliki Bali saat ini. Tentu yang dipilih adalah figur yang benar benar berani dan tegas.
“Berani contohnya, saat ini ada gelombang unjuk rasa tolak reklamasi. Itu sebenarnya sudah masif sekali. Banyak desa adat yang menolak tapi faktanya pemimpin kita sampai saat ini belum berbuat apa-apa. Jadi pemimpin yang tegas dan berani itu harus berani mengatakan saya tolak reklamasi. Bukan karena apa, bukan kami anti investor. Tapi kami di PSI Bali yakin masih banyak memiliki lahan yang masih bisa dikembangkan.
Kenapa hanya di Bali selatan. Karena kemacetan disana sudah luar biasa. Yang kedua nanti akan merusak ekosistem yang ada di sana. Jadi figurnya pemimpin ini sudah harus berani mengatakan diawal, saya akan tegas tolak reklamasi. Jadi konteks reklamasi dengan Jakarta itu beda. Kalau di Jakarta jelas kekurangan lahan. Kalau di Bali masih banyak lahan yang bisa dikembangankan, jangan hanya fokus pada Bali selatan saja,” ujarnya.
Jadi figur kedepan itu harus berani mengatakan tolak reklamasi dan berani membela kepentingan rakyat dan bukan membela kepentingan pengusaha atau investor. Jadi 3 kriteria yang diinginkan PSI ada di Rai Mantra. “Karena selama ini saya belum pernah dengar beliau bermasalah terkait cacat hukum, cacat moral dan cacat politik. Yang paling penting di PSI adalah pemimpin yang diingikan adalah pemimpin yang tidak anti toleransi sudah jelas itu,” ujarnya.