DENPASAR, Berita Dewata – Gubernur Bali Wayan Koster melakukan Wawancara Eksklusif terkait penanganan Covid-19 di Bali, di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar pada Senin (30/3/2020) siang.
Gubernur Koster menegaskan, di tengah upaya-upaya bersama dalam penanganan Covid-19 di Bali, semuanya perlu bersatu padu. Seluruh lembaga, tokoh masyarakat, harus bahu membahu menghadapi masalah ini.
Dalam konteks itu harus dilepas identitas-identitas subyektif pada hal tertentu. Politik atau partai politik. Jangan ada yang malah cari panggung, ambil kesempatan, ngomong seenaknya, sudutkan pemerintah, menyerang. Ini sangat tidak arif.
“Harusnya semuanya mengeluarkan sesuatu yang konkrit, apa yang dilakukan? Jangan malah kontra produktif. Ini masalah besar yang kita hadapi. Jangan malah cari panggung politik. Nanti pilkada atau pemilu silahkan, akan saya hadapi.” Tegas Gubernur Koster
(situasi,red) sekarang harus dihadapi dengan niat baik. Jangan nyir nyir, salahkan orang, tapi diam tidak lakukan apa-apa. Pemerintah disebut gabeng padahal kurang tegas apa lagi. Kebijakan yang dilakukan, tidak selalu harus diomongkan tiap menit cari popularitas.
“Untuk itu, saya mengajak pengamat, politisi, kalau tidak bisa melakukan apa yang bermanfaat mending diam. Saya lebih dahulu ambil kebijakan siaga darurat, bikin Satgas, jadi yang pertama di Indonesia. Semua terukur sesauai kewenangan.” Terang Gubernur Koster
Masukan-masukan yang tidak bisa dijalankan, ada yang merupakan kewenangan pusat, bukan kewenangan Gubernur Bali. Sesuai kewenangan di daerah masing-masing. Secara optimal dan terukur. “Saya mempertanyakn orang-orang yang mempertanyakan saya, apa bukti dari mereka? Apa yang mereka bisa lakukan?” Tanyanya.
Dijekaskan Gubernur Koster, PDP 141 orang per hari ini. 41 masih dirawat. 90 negatif dan 10 positif. 5 WNA (2 meninggal), dan 5 WNI. 1 orang sudah dikonfirmasi sembuh. Sudah negatif. Ini kemajuan bagi Bali.
Akan ada lagi warga Bali yang bekerja dan sekolah di luar negeri yang kembali. Kita siapkan pintu penerimaan di bandara, protap ketat dengan protokol kesehatan dan tempat karantina representatif. 1000 tempat tidur yang layak, ber-ac. Lebih baik dari fasilitas karantina di Pulau Natuna, konsumsi gratis, cek kesehatan dan lain-lain. Dikawal ketat TNi/Polri.
Sebagai destinasi wisata dunia, banyak yang mengkhawatirkan Bali. Namun banyak menteri memberikan apresiasi, bahwa baru ada 10 orang positif Covid-19 di Bali. Bandingkan dengan provinsi lain? Transmisi lokalnya sangat tinggi.
“Jadi kalau dilihat sebenarnya Satgas dan kebijkan menurut saya sudah berjalan. Masa sudah begitu dibilang tidak tegas. Jangan-jangan orang yang mengatakn itu yang malah tidak berani berbuat.” Imbuh Gubernur Koster.
“Saya berharap semua warga disiplin, untuk menyelamatkan semua warga masyarakat Bali. Tertib dan disiplin pada arahan pemerintah, inilah satu-satunya cara. Diam di rumah, jaga kesehatan, konsumsi makanan sehat, jangan menganggap remeh. Bisa berdampak pada banyak orang. Jangan bengkung, egois dan benar sendiri.” Tutup Gubernur menegaskan arahanya.