Artis Wulan Guritno Digandeng dalam Sinema Cegah Terorisme

Istimewa : Artis Wulan Guritno Digandeng dalam Sinema Cegah Terorisme

Denpasar – Ancaman terorisme masih menghantui Indonesia. Selain melakukan penindakan terhadap pelaku aksi teror, tentu tak kalah penting adalah melakukan upaya pencegahan, seperti dengan menamkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara, yang menghargai keberagaman, berperilaku toleran, dan tunduk pada empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tinggal Ika.

Kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini kepada anak muda. Mereka juga bisa diberdayakan kreatifitasnya dalam memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme, menghargai keberagaman dan semangat hidup tolerasi. Anak muda perlu dilibatkan dalam pencegahan terorisme dengan memanfaatkan media sosial.

Besarnya potensi anak muda ini dimaksimalkan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) menggelar Workshop dan Lomba Video Pendek “Di Bawah Sang Merah Putih”, yang digelar di Sanur, Rabu (19/7).

Ketua bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Bali Nyoman Gede Antaguna mengatakan, kegiatan ini melibatkan pelajar SMU di Bali. “Kita gunakan pendekatan Cinema. Video pendek mereka tentang toleransi, keberagaman, nasionalisme diupload ke media sosial mereka masing-masing. Ini salah bentuk pencegahan terhadap terorisme,” ujarnya.

Mangde, demikian ia disapa, melanjutkan para peserta workshop ini selanjutnya akan mengikuti lomba video pendek tingkat nasional. “Hari ini kegiatannya workshop, mereka belajar membuat video pendek. Nanti mereka ikut lomba buat video pendek dengan tema ‘Di Bawah Sang Merah Putih’,” kata Mangde.

Workshop Video Pendek ini menghadirkan dua fasilitator, yakni Swastika Nohara (Multivision Film) dan Wulan Guritno (praktisi film/artis). Peserta tampak antusias mengikuti workshop itu. Swastika Nohara membagikan pengetahuannya tentang cara membuat video pendek. Peserta kemudian dibagi dalam kelompok untuk latihan membuat video pendek sesuai tema kegiatan.

Selanjutnya, Swastika Nohara dan Wulan Guritno membedah hasil karya mereka. Selanjutnya, Wulan Guritno berbagi pengalamannya sebagai pemain film, termasuk proses produksi film dari awal hingga ditayangkan. Pada kesempatan itu, Wulan Guritno juga mengapresiasi semangat peserta workshop. Ia meminta mereka untuk menghargai keberagaman dan semangat tolerasi.

Usai Workshop tersebut, Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Bali melanjutkan kegiatannya dengan menggelar “Rembuk Kebangsaan Perempuan Pelopor Perdamaian” di Sektor Bar, Sanur, Kamis (20/7). Kegiatan ini juga kerjasama dengan BNPT. “Rembuk Kebangsaan ini melibatkan perempuan di Bali lintas generasi. Yang muda dan tua kita undang. Pembicaranya dari BNPT dari Jakarta,” ujar Mangde.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here