
DENPASAR, BERITA DEWATA – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima kunjungan resmi Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Jukka-Pekka Kaihilah, di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (3/12). Pertemuan itu secara khusus membahas peluang kerja sama teknologi pengolahan sampah modern untuk mendukung penanganan sampah di Ibu Kota Provinsi Bali.
Dalam kunjungan tersebut, Dubes Jukka-Pekka didampingi Trade Consular Mr. Passy, Business Company Consular Harry, Honorary Konsul Finlandia di Surabaya Hariyanto, serta Honorary Konsul Finlandia di Bali.
Dubes Jukka-Pekka menyampaikan bahwa Finlandia memiliki sejumlah perusahaan yang berpengalaman puluhan tahun dalam pengolahan sampah modern.
“Teknologi kami mampu mengolah hingga 500 ton sampah per hari dengan residu hanya sekitar satu persen. Sisanya bisa didaur ulang,” ujar Jukka-Pekka.
Ia menegaskan bahwa Finlandia, sebagai negara kecil dengan teknologi maju, terus mencari mitra global untuk pengembangan teknologi tersebut.
Menurutnya, teknologi yang ditawarkan juga relatif terjangkau dan dapat diterapkan di berbagai kota besar yang menghadapi permasalahan sampah seperti Denpasar.
Wali Kota Jaya Negara menyambut positif tawaran Finlandia. Ia menyebut Denpasar sedang memperkuat upaya mencari solusi jangka panjang untuk sampah kota.
“Ini tawaran yang sangat bagus. Sampah adalah persoalan utama yang harus kita hadapi bersama. Teknologi Finlandia bisa menjadi alternatif solusi,” kata Jaya Negara.
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah menerbitkan Perpres Nomor 109 Tahun 2025 sebagai regulasi dasar pengembangan pengolahan sampah menjadi energi terbarukan.
Jaya Negara menjelaskan bahwa Bali saat ini tengah menyiapkan fasilitas waste-to-energy (PSEL) melalui kerja sama dengan Danantara sebagai investor. Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar bekerja sama dengan Pelindo terkait lahan 6 hektare untuk pembangunan fasilitas tersebut, serta menjalin kerja sama suplai sampah harian dengan Kabupaten Badung.
Untuk memenuhi kebutuhan pengolahan sampah 1.200 ton per hari, teknologi Finlandia berkapasitas 500 ton disebut sangat potensial.
“Kalau teknologi Finlandia mampu menangani 500 ton per hari, itu akan sangat membantu. Bahkan bisa jadi objek studi dan percontohan,” ujarnya.
Pertemuan ini diharapkan membuka ruang kolaborasi yang lebih konkret antara Denpasar dan Finlandia dalam pengolahan sampah modern, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.





















































