DENPASAR, Berita Dewata – Sekitar 300-an warga dari Sub Unit Ebulobo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (IKANA) Bali disubsidi paket sembako. Ketua Sub Unit Ebulobo Kristianus Bali menjelaskan, paket sembako ini merupakan tanggungjawab bersama seluruh anggota Paguyuban Ebulobo.
“Yang berhak menerima adalah mereka yang benar-benar berdampak Covid19. Mereka yang sudah tidak bekerja lagi, mereka yang di-PHK, mereka yang selama ini bekerja dengan penghasilan harian dan kemudian tidak bisa bekerja lagi. Kami minta bagi anggota yang masih bisa menerima gaji agar tidak ikut mengambil paket sembako. Jumlah ini sudah termasuk mahasiswa asal Ebulobo yang selama ini kuliah di Bali, yang tidak bisa pulang ke kampung karena dilarang untuk memutus rantai penularan Covid19,” ujarnya.
Menurut pria yang lebih akrab dipanggil Ba’i tersebut, dampak Covid19 ini masih sangat panjang. Ia meminta agar Pemkab Nagekeo proaktif memperhatikan warganya yang ada di Bali. Sebab, warga yang ada di wilayah tertular sudah dilarang pulang. Di Bali sendiri, sudah ada himbauan untuk melarang mudik dan kalau nekat mudik maka tidak bisa kembali lagi. Banyak warga Nagekeo terutama dari Kecamatan Boawae yang terkena dampak Covid19 di Bali namun tidak mendapatkan atensi dari Pemda setempat.
Warga Ebulobo di Bali tidak berharap banyak bantuan dari Pemprov Bali karena memang data itu berbasis KTP dan banyak warga Ebulobo yang tidak ber-KTP Bali. Di Provinsi Jawa Tengah, Gubernurnya atensi terhadap warga perantau. “Kita hanya bisa bantu dengan modal paguyuban. Namun kita tidak tahu sampai kapan ini terjadi. Kalau ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka kita meminta dengan Pemda Nagekeo untuk mengatensi warganya,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Sub Unit Ebulobo Kristo Betu bersama Bendahara Maria Fransiska mengatakan, jumlah warga yang berdampak Covid19 di Sub Unit Ebulobo secara langsung sebanyak 37 kepala keluarga ditambah mahasiswa. “Jadi kalau ditotal, ada sekitar 300 lebih jiwa yang harus makan yakni suami, isteri, dan minimal dua anak plus mahasiswa. Makanya kami benar-benar selektif, mana yang paling membutuhkan. Yang masih bisa bertahan, kita larang, kita dahulukan yang paling membutuhkan,” ujarnya.
Dengan modal atau biaya yang ada, Paguyuban Ebulobo mendatangkan 500 kilogram beras, mie instan, telur untuk dibagikan kepada warganya. Semoga dengan paket sembako ini bisa membantu warga yang berdampak Covid19.