
DENPASAR, BERITA DEWATA – Konsulat Jenderal (Konjen) Swiss di Bali, Gerhard L. Nutz, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Gubernur Bali Wayan Koster atas upayanya dalam menata ulang sektor pariwisata pascapandemi. Hal ini disampaikan saat kunjungan kehormatan di Jayasabha, Denpasar, Rabu (16/7/2025).
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur Bali dalam mengatur kembali sektor pariwisata. Wisatawan asal Swiss memahami dan mendukung penuh aturan yang menekankan penghormatan terhadap budaya serta norma lokal,” ujar Nutz.
Sepanjang tahun 2024, kunjungan wisatawan asal Swiss ke Bali tercatat lebih dari 40 ribu orang. Menurut Nutz, hubungan masyarakat Swiss dan Bali selama ini terjalin sangat baik. Ia juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk terus mendukung kebijakan Pemprov Bali, terutama dalam menjaga kualitas dan kenyamanan destinasi wisata.
“Warga Swiss sangat menikmati tinggal di Bali. Kami siap membantu Pemerintah Bali kapan pun dibutuhkan,” katanya.
Tak hanya soal pariwisata, Konjen Swiss Gerhard Nutz juga menegaskan komitmennya membantu Bali dalam bidang pengolahan sampah dan pendidikan. Ia menyebut bahwa Swiss dan Austria memiliki teknologi pengelolaan sampah yang sudah sangat maju dan siap berbagi keahlian dengan Bali.
“Saya siap bantu bentuk tim khusus yang melibatkan pakar dari Swiss dan Austria untuk cari solusi masalah sampah di Bali,” ujarnya.
Nutz, yang menetap di Desa Gulingan, Mengwi, Kabupaten Badung dan menikah dengan warga lokal, juga ingin memfasilitasi generasi muda Bali untuk melanjutkan studi ke Swiss, Austria, atau Jerman.
“Saya siap bantu anak-anak muda Bali untuk belajar ke Eropa. Ini kontribusi nyata kami untuk peningkatan kualitas SDM Bali,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Wayan Koster menyambut positif dukungan Konjen Swiss dan membuka ruang kerja sama lebih luas di bidang lingkungan, pendidikan, hingga penanganan wisatawan asing.
“Silakan berkoordinasi langsung dengan jajaran kami jika ada warga Swiss yang butuh bantuan atau informasi. Kami sedang merapikan kembali pariwisata Bali, dan akan tegas terhadap wisatawan yang melanggar aturan,” tegas Koster.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara demi keberlanjutan lingkungan dan budaya Bali. “Dengan semangat gotong royong, kerja sama ini bisa membawa manfaat besar bagi Bali dan Swiss,” tandasnya.