DENPASAR, BERITADEWATA – Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (IKANA) Bali melakukan bakti sosial dengan melakukan penanaman anakan Mangrove, Minggu sore (15/5/2022).
Bakti sosial tersebut dilakukan dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke-14.
Penanaman mangrove tersebut dilakukan oleh perwakilan dari 4 sub unit dan juga perwakilan dari sub unit yang bernaung di bawah IKANA Bali.

Ada pun jumlah pohon yang ditanam sebanyak 150 anakan mangrove. Ratusan anakan mangrove tersebut ditanam di Taman Segara Kodang, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Ketua IKANA Bali Agustinus Indra Gunawan saat ditemui di lokasi penanaman mengatakan, bakti sosial tersebut hanya dilakukan oleh para perwakilan dari unit-unit yang ada di IKANA Bali.
Panitia tidak bisa mengerahkan semua anggota yang ada karena masih dalam suasana pandemi Covid19. Unit-unit tersebut mengirimkan perwakilan minimal 10 orang kemudian ditambah dengan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda (IKMAPENA) Bali.
“Kalau dikerahkan semua atau tidak dibatasi maka yang datang akan sangat banyak, bisa lebih dari 300 orang. Kami harus ikut menjaga Bali dari semua aspek, terutama saat ini dalam situasi pandemi Covid19. Jangan sampai ada kerumunan. Kegiatan ini juga dilakukan dengan tertib, dihadiri oleh para sesepuh, para tokoh dari masing-masing unit. Kami memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga Bali sejauh yang bisa dilakukan,” ujarnya.
Ia menegaskan, bakti sosial ini memang sengaja dipilih untuk tanam Mangrove setelah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan Taman Hutan Rakyat (Tahura) dan Mangrove Center selaku penyedia bibit mangrove secara gratis.
Hasil koordinasi dengan pihak terkait tersebut ternyata disambut dengan sangat positif. Dan lokasi yang ditunjuk adalah Taman Segara Kodang, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Bakti kali ini dipilih dengan menanam mangrove. Tujuannya adalah agar anak-anak Kabupaten Nagekeo NTT yang pernah tinggal di Bali minimal ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan hidup terutama untuk jejak karbon dan pelestarian vegetasi pesisir.
“Kita tahu bersama bahwa Mangrove itu adalah tanaman pesisir yang memiliki peran besar dalam menahan abrasi. Minimal kami berperan disana sekalipun kecil, tapi sangat berarti untuk alam Bali,” ujarnya.
Salah satu sesepuh dan Ketua Sub Unit Ebulobo dari Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo NTT, Kristianus Bali mengatakan, kebiasaan sebelumnya dalam merayakan HUT itu dilakukan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.
“Ada diskusi ilmiah, seminar, berpesta dan sejenisnya. Kali ini kami memilih untuk turun ke lapangan dengan aksi nyata. Yakni tanam Mangrove. Kami ingin ada jejak bahwa kami pernah tanam di lokasi ini,” ujar pria yang lebih akrab dipanggi Bai tersebut. Ia mengatakan, lokasi yang ditunjuk oleh Tahura memang layak ditanam.
Dimana tanah rawa-rawa kosong, renggang dan sangat berjarak dengan pohon mangrove lainnya. Ia berharap semoga anakan Mangrove yang ditanam sekalipun tidak semuanya bisa tumbuh karena berbagai gangguan ekologis, namun minimal ada sekitar 10 sampai 20 pohon yang tumbuh menjadi besar.
Ketua Kelompok Nelayan Taman Segara Kodang Ketut Sukarsa didaulat untuk memberikan sosialisasi soal pentingnya pohon mangrove di alam pesisir.
Di hadapan sekitar 75 perwakilan IKANA Bali, Sukarsa mengatakan jika Mangrov itu sangat penting bagi vegetasi pesisir mulai dari penahan abrasi, tempat berkembangbiak berbagai hewan laut lainnya. Selain itu mangrove juga bisa menghasilkan karbon yang sangat efektif.
“Semakin banyak orang yang berperan aktif menanam mangrove akan semakin bagus. Kami akan menjaga dan merawatnya dengan baik. Kami apresiasi bahwa ada warga Nagekeo Bali yang ikut tanam mangrove di wilayah kami,” ujarnya.
Ia juga merasa bangga dan hormat bahwa warga Nagekeo Bali banyak generasi muda dan anak-anak yang ikut berpartisipasi dalam menanam mangrove.
“Saya bangga. Banyak generasi muda, termasuk anak-anak yang ikut. Ini penting agar mereka tahu apa itu mangrov, apa manfaatnya dan bagaimana susahnya menjaga Mangrov hingga besar,” ujarnya.
Ia berharap IKANA Bali bisa kembali ke Taman Segara Kodang, bilamana ingin menanam mangrove. Masih banyak titik yang harus ditanam agar Mangrove bisa berfungsi sebagaimana mestinya.